Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pendidik

9 Juni 2018   08:35 Diperbarui: 9 Juni 2018   09:01 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayup matamu memandang kamera memotret kehidupan 

Setiap kata yang bersuara dari mulutmu mewujudkan amanah

Dan syukurmu mewujudkan iktiar mendekatkan dengan Tuhan

Lirih suara seolah memperlihatkan kesunyian realitas

Dalam sunyi kau mampu mendengarkan suara hati anak - anak

Kau panjatkan do'a dalam sunyi diiringi bahasa keharuman ilahi

Kau kayuh sepeda yang setiap kayuhannya adalah asa

Kau Cangkul hamparan sawah yang setiap cangkulannya adalah ikhtiar

Kau Semai benih yang setiap taburannya adalah kehidupan 

Kau jaga padi dari rumput yang setiap rumput adalah Ujian

Tak banyak kata yang terucap, hanya fakta yang terungkap

Tak banyak sura yang terdengar, hanya kerja nyata sebagai ikhtiar

Tak banyak teori yang kau berikan, hanya aksi yang mampu membuktikan

Tak banyak kau hiraukan suara sumbang, hanya kepada Pencipta kau bergantung

Terima kasih kau telah mendidik kami dengan perbuatan bukan hanya dengan kata

Terima kasih telah menguatkan kami dalam syukur dan ikhlas

Terima kasih karena kau telah menjaga amanah dari-Nya

Terima kasih karena kau telah berikan rumus Terima dan Kasih

Karena kau tahu terima kasih adalah wujud syukur

Karena kau tahu terima kasih adalah wujud kesabaran

Karena kau tahu terima kasih adalah wujud keikhlasan

Karena kau tahu terima kasih adalah wujud kemerdekaan

Karena kau tahu bahwa kau adalah pendidik 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun