Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Seribu Kebahagiaan yang Dijanjikan

8 Juni 2018   16:56 Diperbarui: 8 Juni 2018   17:02 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ruang rindu terpendam dalam ruang hati keturanan adam

Disaat kekosongan itu mengada dan realitas terkesan diam

Waktu melindas eksistensi yang tak mau tunduk pada ketentuan

Semua eksistensi mengalami tak peduli rakyat atau raja, tak peduli budak atau tuan

Daun dan rumput tak lagi menunjukkan gemulai gerakannya

Burung tak lagi mengepakkan sayapnya diruang bebasnya

Kesementaraan itu terhenti dan tunduk saat hembusan angin hadir

 Memberikan ruang dan waktu janji pada jiwa yang berfikir

Ruang kosong itu mulai terisi oleh hadirnya di masa sepuluh akhir

Sunyi itu menyempurnakan suasana batin yang hadir

Ekstase rindu yang memuncak menanti pesan cinta sang kekasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun