Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata
Judul Modul          : Budaya Positif di PKBM Az Zauqina Kab. Bandung Barat
Nama Peserta        : Supardan, S.Pd    Â
Â
Latar belakangÂ
Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun kodrat anak untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan adalah tempat bersemainya benih-benih kebudayaan dalam masyarakat, KHD meyakini bahwa untuk menciptakan manusia yang beradab maka pendidikan merupakan salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan yang didapatkan anak melalui suatu lingkungan yaitu lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam membentuk dan menciptakan manusia yang beradab dan berkarakter, maka dari itu budaya positif harus ditumbuhkan secara berkesinambungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu pendidik merancang strategi penerapan budaya positif untuk menuntun tumbuh dan kembangnya laku juga kodrat anak.
 Tujuan penerapan budaya positif agar menjadi pembiasaan pada murid hingga menjadi karakter positif dan berbudi pekerti luhur. menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka dapat berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intrinsik bukan ekstrinsik.
Tolak ukur penerapan budaya positif ini adalah murid terbiasa menjaga kebersihan, bahu membahu menolong sesama, memberi salam ketika bertemu guru, pegawai sekolah dan teman termasuk tamu yang datang. memberikan senyum dan sapaan hangat, bertutur kata yang santun dan bersikap sopan, serta melaksanakan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing.
 Linimasa tindakan yang akan dilakukan, pada minggu pertama setelah rancangan tindakan dibuat kegiatan yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi dengan pimpinan dan rekan guru terkait budaya positif yang ingin dibangun, menyusun kesepakatan kelas bersama semua murid melalui beberapa tahapan yang dilakukan mulai dari tahap menanyakan pendapat murid tentang permasalahan pembelajaran yang selama ini mereka rasakan, sampai pada tahap penandatanganan hasil kesepakatan semua murid. Pada minggu kedua mulai melaksanakan aksi secara perlahan, minggu ketiga melakukan observasi dan meminta murid untuk melakukan penilaian diri terkait keterlaksanaan kesepakatan kelas yang dibuat secara jujur. Selanjutnya minggu keempat pendidik mulai melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan maupun yang belum dilakukan, menanyakan hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan budaya positif melalui pelaksanaan kesepakatan kelas, dan menentukan rencana tindak lanjut.
 Dukungan Yang dibutuhkan, Keterlibatan seluruh warga sekolah ; Kepala Sekolah, Guru atau Teman Sejawat, Murid, Pegawai Sekolah serta Orang Tua. Cara untuk mendapatkannya yaitu  dengan berkolaborasi dan menjalin komunikasi yang baik dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H