Jawab : Ya, Saya pernah menerapkan segitiga restitusi menghadapi permasalahan murid. Tahap yang saya praktikkan yaitu Validasi Tindakan (menanyakan alasan kenapa bisa terlambat ke sekolah) dan Menstabilkan Identitas (memberi semangat dan motivasi dengan contoh yang relevan)  Â
8. Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?
   Jawab : Menurut Saya banyak hal penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah maka dari itu Saya perlu menggali informasi-informasi lainnya.
 Sebagai  penutup Refleksi Saya dalam modul 1.4 ini.  Saya dapat belajar tentang disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, guru kontrol posisi, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Sebelum belajar modul budaya positif, saya berpendapat bahwa kalau saja anak-anak bisa disiplin, pasti mereka akan bisa belajar. Para guru juga berpendapat bahwa mendisiplinkan anak-anak adalah bagian yang paling menantang dari pekerjaan mereka. Setelah memahami modul budaya positif saya sadar bahwa pendapat tersebut salah.Â
Sebagai pendidik seyogyanya memposisikan dirinya sebagai manager dalam menyelesaikan masalah terhadap murid. Penanganan kasus yang dilakukan guru dengan menggunakan pendekatan Segitiga Restitusi diharapkan guru dapat memposisikan dirinya sebagai manager dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan bermakna yang membuat murid menjadi lebih mandiri, percaya diri dan bertanggung jawab. Tujuan kita sebagai pendidik adalah menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka dapat berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intrinsik bukan ekstrinsik.
Demikian yang bisa disampaikan dalam refleksi modul 1.4 tentang Budaya Positif ini semoga apa yang telah Saya dapatkan menjadi manfaat untuk semua orang. Aamiin.. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H