Manusia hidup itu pasti memiliki masalah. Semua manusia juga pasti memiliki tantangn didepan. Untuk menjawab semua masalah dan tantangan diperlukan ketahanan dan keuletan dari masing-masing individu. Tahun 2013 ini, adalah tahun kesedihan bagiku. di tahun ini, sebagian besar keinginan sederhanaku pupus oleh waktu. Meskipun begitu, aku harus terus bergerak untuk mewujudkan cita-cita sederhanaku itu. Tubuh yang kecil dan tenaga yang kecil, tak menjadikanku ciut didalam mewujudkannya. Saya punya pekerjaan di kantor swasta sebagai seorang teknisi komputer yang Alhamdulillah hasilnya bisa dibilang cukup untuk bayar kost dan makan sebulan. Awalnya saya merasa itu semua sudah cukup dan tak perlu bersusah payah mencari penghasilan yang lebih lagi. Sampai suatu hari, anak pertamaku dan satu-satunya, terbaring di rumah sakit dan harus dirawat selama 3 hari. Selama perawatan tersebut, ku keluarkan semua sisa uang bantuan dari mertua dan orang tuaku, dan sisa uang di ATMku untuk menebus beberapa resep dari dokter. Hanya dalam hitungan jam, semua sisa uangku telah habis. Tak ada lagi yang tersisa kecuali hanya cukup untuk makan beberapa hari. Sementara itu ATMku sudah kosong tanpa ada isinya lagi. Saya cemas memikirkan bagaimana saya harus membayar biaya tagihan RS jika anakku sudah keluar. Akhirnya datang juga kabar dari dokter bahwa kondisi anakku sudah membaik, dan boleh dirawat jalan. Sayapun pergi ke bagian administrasi untuk menanyakan semua biayanya. Saya sempat kaget, karena biayanya terlalu besar bagi saya. Lebih parahnya lagi, saya tak mampu membayar biaya rumah sakit sebanyak itu. Jadi terpaksa saya harus meminjam. sampai anakku meninggal dan sampai sekarangpun hutang itu belum lunas. Dari situlah otakku mulai terbuka, dan berfikir bahwa saya harus bekerja lebih lagi agar bisa benar-benar mandiri dan mencukupi sandang pangan keluargaku. Karena tak mungkin lagi mengharapkan kenaikan dari gajiku. Dan Alhamdulillah, saya bersama istri tercinta membuat team kecil yang terdiri dari saya sebagai direktur utama, dan istri saya sebagai admin. kemudian kami membuka usaha kecil sampingan dibidang kuliner. Kami membeli krupuk mentah dan menggorengnya, kemudian mencoba menitipkannya di kios-kios. Awalnya kami hanya memiliki satu kios. Tapi sekarang kami telah memiliki tiga kios tempat penitipan krupuk kami. Memang hasilnya tak seberapa. Tapi setidaknya penghasilan baru kami ini sebagai lahan baru untuk menghasilkan rupiah dan cukup membantu didalam pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari. menggoreng krupuk adalah tugas istriku. Sedangkan tugasku adalah yang menitipkannya ke kios-kios. Hampir setiap hari tugas ini kami kerjakan. Terkadang saat istriku sakit semua itu menjadi tugasku. menggoreng saya lakukan pagi hari sebelum berangkat kerja, atau malam hari setelah saya pulang kerja. Menitipkannya juga terkadang pagi sambil berangkat kerja, atau malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H