Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sampai Kapan Menasehati Anak Yang Tak Mau Mendengar Kata Orang Tua?

2 Agustus 2024   17:47 Diperbarui: 2 Agustus 2024   18:41 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak bahagia saat bermain (sumber gambar: Canva Pendidikan)

"Sudah dibilang berkali-kali tapi belum ngerti juga. Dimarahin juga sudah sering."

Ada orang tua yang mengeluh kalau anaknya susah diarahkan. Diingatkan agar belajar tapi lebih sering main game. Dalam beribadah juga sering telat. Berangkat ke sekolah pun malas-malasan.

"Jadi ingat waktu kecil. Dulu saya juga begitu. Malasnya minta ampun." Ujar orang tua lainnya.

Begitulah percakapan kedua orang tua yang anaknya saat itu di jenjang SMP. Sekilas merupakan keluhan yang sama, dirasakan orang tua pada umumnya. 

Bagian mana yang harus diupayakan? Langkah apa yang perlu dilakukan?

Kesadaran perlu ditanamkan dengan baik. Orang tua memberitahu kepada anaknya tentang yang harus dilakukannya. Jika tentang kedisiplinan, maka orang tua membicarakan tentang kedisiplinan ini bersama anaknya.

Butuh berapa kali ngomong? 

Berkali-kali. Sebab anak-anak bisa lupa dalam waktu sebentar. Mungkin otaknya belum berkembang dengan sempurna sehingga belum bisa berpikir dengan mendalam. Maka perlu pemberitahuan berulang-ulang. Maka perlu peringatan berkali-kali. 

Orang tua perlu berkaca dari pengalamannya. Ketika dulu masih kecil bukankah orang tua perlu diingatkan berkali-kali? Bukankah juga merepotkan orang tuanya di rumah? 

Kenakalan dan kebanggaan merupakan siklus yang banyak dilewati oleh seseorang untuk mencapai dewasa atau orang tua. Kalau saat ini anak kita nakal maka itu pula yang akan mengantarkan sampai dewasa. Karena itu nikmati saja. Bersabar hingga sampai waktunya tiba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun