Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspada Bisnis Jadi Putus Silaturahmi

12 Juli 2024   15:16 Diperbarui: 12 Juli 2024   15:29 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini saya berkunjung ke rumah rekan kerja.  Kami bermaksud membahas sebuah bisnis.  Saya dan teman-teman seperti pada umumnya punya bisnis sampingan selain pekerjaan utama.  Tentu dengan berbagai pertimbangan misalnya untuk tambah berhasil,  untuk jaga-jaga kalau suatu saat resign atau dipecat,  atau untuk nambah uang saku agar bisa belanja perkara hobi.

Ngalor ngidul obrolan kami.  Ssalah satunya adalah membahas reka bisnis yang sekarang menjauh dari teman saya. Bahkan dia diblok olehnya. Jadi teman saya tidak bisa menghubunginya lagi, tidak dapat tidak tahu statusnya, atau postingannya lagi. Padahal dulu akrab. Sekarang menjauhi seperti itu.

Dalam dunia bisnis memang banyak kejadian seperti itu: orang yang tadinya begitu dekat, menjadi seperti musuhan. Pernahkah Anda mengalaminya?  Atau melihatnya juga?

Hmm, tidak hanya di bisnis saja tetapi dalam kehidupan pada umumnya hal seperti ini bisa saja terjadi.

Kasus 1

Tetangga A sangat akrab dengan tetangga B. setiap hari ke rumahnya ngobrol apa saja. Kalau punya makanan sering mengantar. Masuk rumah slonong boy biasa saja. Eh, karena sesuatu hal berubah menjadi saling memusuhi.

Kasus 2

Dia seorang anggota sebuah partai politik. Sangat militan. Dulu cinta mati dengan partainya. Ke mana-mana pakai atribut partainya. Setiap hari pula rapat atau datang ke kantor partai itu. Eh, karena sebuah kasus, dia keluar dari partainya itu. Bukan itu saja sekarang dia sangat membenci memusuhi partai yang dulu membesarkannya. Di postingan media sosialnya bahkan mengejek dan menjelek-jelekkan partainya itu.

 

Nah, jadi dalam kehidupan kita seperti itu sudah banyak contohnya. Malah, bisa jadi kita yang mengalaminya. Kita yang awalnya jadi penonton, bisa menjadi pelakunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun