Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aksi Palestina Bersama Keluarga untuk Edukasi dan Memupuk Kepedulian

10 Juni 2024   06:12 Diperbarui: 10 Juni 2024   06:12 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini keluarga kami mengikuti aksi Palestina. Dilatarbelakangi mendapat anjuran untuk mengadakan aksi semiliar peduli Palestina. Mengingat kondisi di Palestina tidak semakin baik malah semakin memburuk. Terakhir masyarakat Palestina yang mengungsi dari Gaza ke Rafah, malah tempat pengungsian berapa dibakar. Akibatnya mereka tidak tahu lagi ke mana hendak mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

Aksi yang dilakukan adalah bentuk solidaritas dan kepedulian kepada masyarakat Palestina. Semakin banyak peserta aksi maka semakin memberikan desakan kepada dunia untuk menindak Israel. 

Saya berangkat bersama keluarga. Dari Banten menuju Jakarta. Kami menggunakan kereta listrik atau commuter Line pukul 11.15 sampai di Tanah Abang pukul 13.15 WIB. 

Aksi akan dimulai pukul 15.00 WIB. Menggunakan pakaian berwarna putih. Namun Kalau tidak ada pakaian putih boleh warna lain yang penting tetap ikut aksi. 

Keluarga kami tidak sendiri. Dari Banten, da 1000-an orang lainnya yang ikut kegiatan aksi ini. Dari orang biasa hingga pejabat daerah. Ada yang menggunakan kendaraan umum, juga kendaraan pribadi. 

Sungguh tidak mudah untuk datang ke Jakarta. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari kerepotan di rumah, kegiatan di masyarakat, anak yang belum tentu mau diajak aksi ke Jakarta, dan lainnya. 

Ada juga yang terkendala dana melakukan perjalanan ke sana. Tidak ada ongkos atau bekal yang cukup. Sehingga kalau bisa ada yang membantu orang seperti ini sehingga bisa berangkat mengikuti aksi. 

Kalau aksi seperti ini biasanya di jalan sudah ramai. Gerbong-gerbong kereta dipenuhi orang-orang berpakaian putih atau aksesoris ke palestinaan. Karena merasa satu tujuan biasanya  langsung akrab dan ramah. Misalnya memberikan tempat duduk di kereta atau saling bertegur sapa.

Lokasi aksi kali ini adalah di patung kuda dekat bundaran HI. Biasanya di depan gedung Kedubes Amerika. Jadi sekarang lebih dekat ke Monas. Meskipun dimulai jam 3, jam 02.00 bahkan jam 01.00 sudah ramai. Alhamdulillah kami dapat tempat dekat panggung. Tapi tidak terlalu dekat juga supaya tidak berdesakan dengan orang-orang yang biasanya semakin dekat panggung semakin rapat. 

Saya harus menjaga anak-anak agar tidak terlalu berdesakan. Ada juga istri yang sedang hamil yang perlu dijaga keamanannya. Mengantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Untuk perlengkapan Kami membawa bendera Palestina, syal Palestina, uang donasi, dan bendera pipi Palestina. 

Aksi Palestina benar-benar menggugah masyarakat Indonesia untuk menunjukkan kepeduliannya. Dari berbagai lapisan masyarakat turun aksi. Baik secara pribadi maupun organisasi.

Laki-laki, perempuan, tua, muda bahkan anak-anak ikut dalam aksi. Yang badannya besar dan kekar maupun badannya kecil bahkan disabilitas ikut dalam aksi ini. 

Ada rombongan pengajian yang menyerahkan sejumlah donasi. Banyak juga yang memberikan donasi secara pribadi. Sejumlah anak muda tergabung menjadi panitia galang donasi. Beberapa orang dari kelompok silat menjadi pasukan keamanan. Artis-artis banyak yang turun mengisi acara. 

Bundaran HI dan patung kuda penuh dengan orang. Berbagai seragam dan kalangan. Semua mata tertuju ke panggung untuk mengikuti kegiatan dengan tertib. 

Kondisi Palestina memang membuat kita.  bersimpati. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendukung Palestina. 

Kalau kita berangkat langsung ke Palestina hampir tidak mungkin. Sebab bisa jadi yang niatnya membantu malah menjadi merepotkan karena tidak sembarangan untuk bisa berjuang ke sana. 

Yang bisa kita lakukan adalah berdonasi untuk Palestina sehingga donasi itu digunakan untuk membeli makanan atau kebutuhan lainnya bagi masyarakat Palestina. 

Kita juga bisa menyebarkan dukungan-dukungan untuk Palestina lewat media sosial kita sehingga semakin banyak orang yang tahu dengan perjuangan Palestina sekarang ini. 

Kita juga bisa berdoa untuk masyarakat Palestina. Kita berdoa agar mereka bisa menang melawan Israel, kita berdoa supaya mereka bisa mengakhiri perang dan konflik di sana, kita bisa berdoa agar mereka diberikan kekuatan menghadapi kondisi yang sudah mereka hadapi. Dari berbagai hal yang bisa kita lakukan berdoa adalah yang paling mudah dan bisa kita lakukan. Karena tidak membutuhkan tenaga atau keuangan sedikitpun. Maka, ayo berdoa untuk kemerdekaan Palestina. 

Ada juga seruan untuk boikot produk-produk Israel sampai mampus. Ya di Indonesia pun ada banyak-banyak produk yang mendukung kekejaman Israel. Dari sejumlah produk yang dijual keuntungannya digunakan untuk mendukung kejahatan Israel menghabisi dan  membunuh masyarakat Palestina termasuk menghancurkan rumah, gedung, dan fasilitas umum di Palestina.

Perjuangan rakyat Palestina harus kita dukung karena masalah di sana adalah masalah kemanusiaan juga. Sebab korban kekejaman Israel adalah rakyat sipil yaitu anak-anak, wanita, dan masyarakat biasa. 

Saya tidak sampai selesai mengikuti aksi semiliar peduli Palestina. Saat pukul 17.00 saya sudah bergerak menuju stasiun Tanah Abang. Mau keluar memang susah. 

Harus berjalan dengan pelan-pelan.. mencari angkot atau bajaj untuk mengantarkan ke stasiun. Tapi tidak mudah karena suasana ramai sehingga angkot atau baja penuh.  Setelah berjalan beberapa ratus meter akhirnya kami bertemu dengan bajaj yang kosong. Sesampainya di stasiun Tanah Abang kami salat magrib dijamak dengan isya dulu. Karena waktu salat sudah masuk. 

Setelah salat kami menuju kereta Rangkasbitung. Dengan perjalanan 2 jam sampailah kami di stasiun Rangkasbitung. Alhamdulillah kami sampai dengan lancar. Mudah-mudahan aksi yang dilakukan oleh kita diberikan pahala yang melibatkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala  kita diberikan pahala yang melibatkan oleh Allah. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun