Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tanggung Jawab Besar Ayah dalam Mendidik Anak

17 Maret 2024   10:33 Diperbarui: 17 Maret 2024   10:42 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi bersama para ayah sekolah ilalang (dokpri)

Ayah memegang peranan penting dalam pendidikan anak. Banyak hal yang perlu dilakukan.

Ajak anak "menemukan" Allah dari alam. Ajak anak bermain di alam, coba jalan di malam hari, atau travelling. (Seketika saya teringat jadwal travelling keluarga yang sudah dibuat jadwalnya).

Ada tiga peran ayah dalam pembentukan 

Character Building.

1. Tangung jawab

Ayahlah yang melatih anak tentang tangqung Jawab. Berikanlah tanggung jawab rumahan pada anak, agar terlatih di kemudian hari. Misalnya menyapu, mencuci piring, membersihkan ruang tamu, atau lainnya. Awali dengan diskusi, beri tanggung jawab, bukan perintah. Apa perbedaannya?

Kalau perintah:

"Nak, bersihkan/rapikan kamar tidur." Ok, ini adalah perintah.

"Nak, kebersihan/kerapian kamar tidur sudah jadi tanggung jawab kamu kan, ayok bersihkan/rapikan." Jadi di sini, orang tua bersifat mengingatkan.

2. Kemandirian

Tidak bergantung beda orang lain. Berani bergerak, berdiri di kaki sendiri. Manajemen tentang pengelolaan diri. Jika ada kesulitan, upayakan menyelesaikan dengan kemampuan sendiri. Tanpa harus menunggu bantuan dari pihak lain.

Ambil contoh warga Suku Baduy yang membangun sendiri jembatan mereka tanpa menunggu bantuan dari pemerintah. Mereka kompak menyelesaikan persoalan mereka sendiri. 

3. Enterpreneur

 Kenalkan pada realita. Kenalkan mereka pada dunia usaha. Mengenalkan bisnis, itu sangat penting untuk anak. Wariskan bisnis ortu merupakan hal muha bagi peradaban. Wariskan mimpi orangtua kepada anak.

Pengetahuan tentang mendidik anak berada di pundak ayah. Maka,.sang ayah harus terus mengupdate wawasannya. Dalam satu minggu, seorang ayah dapat jatah traning atau mendengarkan nasihat, itulah lewat khutbah Jumat. 

Mengapa Harus Ayah?

* Karena mereka adalah anak-anak ayah

* Ayah itu dicintai, ditakuti, dihormati

* Ayah kaya pengalaman dan wawasan

* Bahasa tubuh ayah adalah bahasa pendidik

* Allah karuniakan hikmah kepada ayah

* Ayah lebih progresif

* Ayah panjang akal. Artinya mampu merangkai peristiwa dengan peristiwa lainnya. Pengalaman dengan pengalaman lainnya. 

Tugas ayah memang besar. Ayahlah yang bertanggung jawab dalam memberi arah keluarga, tentang Filosofi, Visi, Misi dan Strategi.

Ayah juga seorang konsultan bunda. Dengan segala pekerjaan rumah tangga, bunda pasti sibuk, lelah, dan banyak beban. Kepada ayahlah, bunda bercerita, mencari solusi, dan saat itulah ayah menjadi konsultan bagi bunda.

Anak perlu diajarkan menumbuhkan ego dan individualitasnya. Hal ini tentang anak dalam mempertahankan pendiriannya, menolak hal yang tidak sesuai dengan yang diyakininya, tidak mau diajak melakukan hal yang tidak sesuai yang diajarkan oleh keluarganya.

Lalu, apa modal Ayah dalam menjalankan peran itu? Modalnya ada beberapa hal ini.

Di antaranya wibawa dan Kepemimpinan,

Bakat yang diturunkan dan diwariskan

Doa

Media Komunikasi

Hikmah

Dalam Al Qur'an ada 17 kali penyebutan diskusi antara orang tua dengan anak. Dari sejumlah itu sebanyak 13 kali diskusi antara ayah dan anak. Ini membuktikan besar perhatian pengasuhan anak oleh ayah. 

Al Qur'an pun tidak langsung berbicara kepada anak, tapi lewat Ayah. Bisa dibilang, ayah menjadi perantara antara Allah dengan anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun