Begini  yang diucapkan murid ketika mengumpulkan jawaban tugasnya:
"Benar nggak, Pa begini? Pasti salah ya, Pak?"
"Begini, bukan ya?"
Saya menangkap ada rasa kurang percaya diri dengan jawaban yang mereka buat atau kumpulkan. Apa sebabnya ya?
Mungkin karena mereka kurang bekal menyelesaikan tugas itu. Entah karena dasarnya kurang, ragu dengan langkah penyelesaian, atau kurang serius mengerjakannya.
Kalau mengikut buku Setengah Isi Setengah Kosong, sikap mereka menunjukkan kurang percaya diri.Â
Kalau mereka percaya diri, justru kalimat yang muncul adalah 'aku yakin jawabannya benar sebab aku sudah serius mengerjakannya.'
Inilah tugas guru membuat muridnya agar percaya diri dengan hasil pekerjaannya di sekolah.Â
Padahal, percaya diri adalah kunci keberhasilan dalam hidup, termasuk dalam dunia pendidikan. Saat seorang murid percaya diri dengan hasil pekerjaannya di sekolah, ia akan mampu menjalani tugas-tugasnya dengan lebih baik dan merasa lebih nyaman dalam lingkungan belajar.
Memang tidak mudah pekerjaan ini. Namun, perlu dilakukan satu per satu langkahnya.Â
Solusi untuk guru misalnya memberikan soal ataun tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Jangan terlalu memberikan tugas yang terlalu mudah atau terlalu sulit.Â
Dalam dunia persoalan ada tingkatan soal rendah, menengah/sedang, dan sulit. Nah, berikanlah soal kategori menengah atau sedang.Â
Berikan pula soal yang sudah mereka kuasai, meskipun bukan soal sepele juga. Dalam matematika, misalnya berikan angka yang mudah dioperasikan.Â
Setelah murid merasa percaya diri, berikan soal yang lebih sulit satu atau dua tingkat di atasnya agar mereka punya kemampuan yang lebih baik lagi. Mereka juga perlu ditantang menyelesaikan tantangan yang lebih besar lagi. Hal ini bisa memacu kemampuan mereka lebih baik lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI