Karena bisa jadi di sekolah sang anak bisa menghindari bullying atau pertengkaran, eh kejadiannya di luar sekolah, baik saat di luar sekolah maupun saat bermain di lingkungan rumah.Â
Bullying sangat mungkin dikurangi. Dengan aktivitas positif akan mengurangi kemungkinan memikirkan dan melakukan hal negatif. Meskipun bullying tentu sangat sulit hilang di muka bumi Nusantara ini.Â
Namun, bukan berarti kita membiarkan saja kasus bullying ini. Kita semua harus punya tanggung jawab terhadap hal ini.Â
Di sekolah yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak kegiatan positif. Misalnya dengan berorganisasi baik itu OSIS, Pramuka, Rohis, dan lainnya.
Analisa saya begini.
Karena ada jam kosong atau waktu lowong, pas ngumpul-ngumpul akhirnya iseng menunjukkan kekuatannya atau melampiaskan kekuatan pada kegiatan bullying.Â
Kalau dia sibuk dengan kegiatan sekolah seperti latihan berbaris, kegiatan Pramuka, menyiapkan acara seminar, pentas seni, disibukkan dengan latihan menari, musik, dan lainnya maka dia tidak ada waktu untuk berpikir dan melakukan bullying. Saya pikir seperti itu.
Kemudian, kalau bisa, sekolah mengurangi jam pelajaran. Kok bisa? Kadang pelajaran itu sering menjadi beban bagi siswa. Pikirannya terjejali dengan berbagai mata pelajaran yang harus diterimanya. Saat terbebani itulah dia akan mengalihkan pelampiasan kepada kegiatan bullying itu.Â
Mudah-mudahan ini bisa jadi urun solusi yang bisa mengurangi masalah bullying.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI