Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Waspada Banjir Tahunan, Ini Persiapan yang Perlu Dilakukan

12 Januari 2021   05:41 Diperbarui: 12 Januari 2021   05:57 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal tahun 2021 ini warga di tempat saya was-was. Banjir 2020 lalu masih terbayang di pelupuk mata. Ya masyarakat kabupaten Lebak di awal tahun 2020 lalu harus mengalami bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di 6 kecamatan. Pemerintah Lebak pun menetapkan status tanggap darurat. Tahun ini pun ancaman banjir kembali datang.

Saya ikut datang ke lokasi banjir dan menyaksikan betapa kerusakan yang ditimbulkan banjir sangat luar biasa. Banjir lumpur. Ribuan warga kehilangan harta bendanya dan rumahnya.

Memang sering terjadi siklus banjir pada bulan-bulan tertentu. Biasanya di bulan itu curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir terutama di daerah bantaran sungai. Orang yang tinggal di bantaran sungai setiap bulan Desember-Januari selalu was-was.

Bahkan bisa jadi banjir itu karena kiriman air dari atas. 4 tahun yang lalu saya ikut evakuasi barang-barang di rumah teman yang berada di bantaran kali. Jaraknya hanya sekitar 30 meter dari sungai.

Ternyata rumah itu sudah di-setting di bagian atasnya itu dipasang palang-palang yang ketika banjir barang-barang itu dinaikkan ke bagian palang itu.

Saat itu, sedang mengevakuasi barang-barang, air sungai sudah tinggal 10 meter lagi dari rumah.

Begitu selesai mengevakuasi air sungai sudah mencium pintu rumah.

Setiap hari jika hujan yang makin deras dan sering selalu ada notifikasi di grup-grup WhatsApp sekolah, dari kerelawanan yang mengabarkan untuk hati-hati. Ya, selalu ada relawan yang rutin menengok ke bantaran kali.

Di awal tahun ini sebetulnya kami sudah cemas benar. Cemas jika tahun ini akan seperti tahun lalu. Januari kemarin rumah-rumah di bantaran kali sudah terendam air. Banyak sekali malah.

 Beberapa rumah bahkan sudah. Ada sekolah yang bahkan sudah tergenang air halamannya. Di jalanan muncul para pemuda yang memasang kotak kardus. Mengambil simpati pengguna jalan yang melintas untuk menyumbang bagi yang rumahnya terendam air.

Saat itu kami sedang di sekolah. Menyiapkan banyak hal untuk ujian. Hari itu sepanjang hari hujan. Tapi kami bertahan di sekolah. Sampai terdengar kabar bahwa air mulai naik. Bahkan jalan ke arah sekolah pun sudah tergenang air.

Mendadak kami segera pulang.

"Hayu pulang. Ntar kejebak banjir malah repot." Kata temen.

"Iya bener. Air makin naik. Aku mau jaga di rumah juga, khawatir sampai di rumah juga," kata temen lain.

Ada baiknya kita selalu waspada dengan banjir. Pokoknya kalau sudah hujan sepanjang hari, harus sangat waspada.

Sebaiknya jangan bepergian jauh dulu supaya bisa bertindak cepat kalau ada apa-apa. Misal banjir datang mendadak kita bisa segera mengevakuasi diri atau rumah.

Terutama yang dekat dengan bantaran kali harus waspada berlipat ganda. Jika terjadi kemungkinan terburuk, air yang sudah terlihat membesar maka segera siap-siap, amankan dulu alat elektronik seperti tv, matikan aliran listrik, amankan kulkas, dan lainnya.

Amankan juga kendaraan. Ungsikan ke tempat yang aman dari jangkauan air. Juga ungsikan dulu anggota keluarga yang sudah sepuh untuk mengantisipasi kemungkinan yang tak diinginkan.

tapi semoga tahun 2021 ini tidak ad banjir di manapun di Indonesia ini. Aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun