Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Panduan Pemilihan dan Penggunaan Pencahayaan Buatan

31 Maret 2019   20:26 Diperbarui: 31 Maret 2019   20:35 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desain pencahayaan buatan menjadi penting untuk menampilkan sebuah ruangan, bangunan, atau lingkungan menjadi lebih memiliki daya tarik, lebih berarti dan lebih dihargai. Arsitektur ruang atau objek tentunya tidak sekadar dibuat, namun memiliki pesan yang ingin disampaikan. 

Nah, penggunaan cahaya buatan dengan teknik-teknik tertentu menguatkan dan mempermudah tujuan itu.   Umumnya, penggunaan pencahayaan buatan pada suatu tempat umumnya ditujukan untuk manfaat fungsional berupa keberlangsungan dan kelancaran dalam beraktivitas, terpenuhinya pencapaian standar kenyamanan visual, dan pencapaian aspek estetika. Sehingga buku ini menjadi tepat sebagai panduan dalam mendapatkan fungsi-fungsi di atas.

Buku ini terdiri dari empat bab yang memuat faktor fundamental dan teori-teori pendukung bagi pencahayaan buatan dalam penggunaannya pada objek arsitektur. Bab 1 tentang aspek kuantitas dalam pencahayaan buatan.

Bab 2 tentang aspek kualitas dalam pencahayaan buatan, Bab 3 tentang penerapan pencahayaan buatan dalam arsitektur, dan Bab 4 tentang aplikasi pencahayaan buatan untuk interior ruangan.

Faktor-faktor penting yang akan berpengaruh terhadap desain pencahayaan buatan pada suatu ruang antara lain fungsi ruang, dimensi dan detail-detail dari ruangan, isi ruang (furniture/perabot),  gaya atau estetika, dekorasi, dan anggaran biaya. Setiap objek yang berbeda fungsi akan memerlukan skala prioritas dan penitik beratan desain pencahayaan buatan yang berbeda-beda pula (hlm.19).

Skala prioritas dan penekanan perancangan pada pencahayaan buatan yang disediakan bagi sebuah ruang lobi hotel akan sangat berbeda jauh dengan desain pencahayaan bagi ruang produksi dalam suatu pabrik. 

Lobi hotel akan menuntut prioritas pada kenyamanan psiko-visual yang dapat menonjolkan aspek mengundang, ramah, megah, dan mewah. Sedangkan suatu pabrik tentu akan memprioritaskan pada kuantitas cahaya yang menghasilkan kenyamanan kerja untuk berlangsungnya kelancaran aktivitas. 

Desain pencahayaan untuk fungsi estetika meliputi jenis-jenis sumber cahaya, desain, warna, gaya, kontrol cahaya, dan perlengkapan perlengkapan pencahayaan lainnya. Selain itu anggaran biaya yang disediakan akan membatasi seberapa jauh dalam pemilihan mencari solusi yang tepat untuk perencanaan tata cahaya bagi ruang tersebut. 

Sistem pencahayaan buatan pada suatu objek artis arsitektur dapat dibedakan menjadi dua bagian utama yaitu sistem pencahayaan primer dan sistem pencahayaan sekunder.  Sistem pencahayaan primer lebih berkaitan dengan pemenuhan aspek kuantitas cahaya untuk keberlangsungan aspek fungsional dan umumnya diterapkan di dalam suatu ruangan (hlm 22).

Sistem pencahayaan primer terdiri atas tiga sistem yang utama yaitu sistem pencahayaan umum atau merata (general lighting), sistem pencahayaan terarah (localized lighting) dan sistem pencahayaan setempat (local lighting). Sistem pencahayaan umum digunakan untuk penerangan minimal yang harus selalu tersedia dalam suatu ruangan. Sistem pencahayaan terarah digunakan untuk memfokuskan arah cahaya ke suatu objek/spot/ area ke suatu jurusan yang tertentu dalam suatu ruangan. 

Umumnya digunakan untuk mencahayai suatu area penting dalam suatu ruangan, menyorot suatu objek display dalam pameran atau menghadirkan efek penonjalan bagi suatu objek visual yang tertentu. Sistem pencahayaan setempat atau lokal diperoleh dengan cara mengkonsentrasikan berkas cahaya sedekat mungkin pada tempat-tempat di mana objek berada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun