Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Ini Bukti Sandi adalah Santri?

22 September 2018   07:26 Diperbarui: 22 September 2018   08:03 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pengambilan nomor urut capres dan cawapres tadi malam, ada sebuah hal yang menggelitik. Usai pidato Prabowo, Sandi selaku cawapres nomor urut 2 diberikan kesempatan pidato, sebagai mana KH Ma'ruf Amin diberikan kesempatan membaca do'a oleh Jokowi.

Di penghujung pidato, usai menekankan bahwa pentingnya segera melakukan pembangunan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan, Sandi menutup pidato dengan kalimat penutup khas kyai atau santri. Tidak tanggung-tanggung, saya catat ada empat kalimat itu, yakni

Wabillahi Taufiq wal hidayah

Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq

Fastabiqul Khoirot

Billahi fi sabilil Haq

Bagi para kyai dan tokoh, kalimat penutup pada pidato merupakan sebuah ciri dan kekhasan. Bahkan setiap ormas Islam juga punya kekhasan, sesuai nilai perjuangannya. NU punya kekhasan, begitulah pula Muhammadiyah dan lainnya.

Apakah Sandi adalah santri? Sebagai mana yang diributkan sebelum hari ini? Dari Kalimat penutupnya, mengambarkan itu. Walaupun, memang Sandi belum terbukti mondok. Jadi, sekali lagi, apa Sandi seorang santri?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun