Mohon tunggu...
sunyamin
sunyamin Mohon Tunggu... Guru - guru

saya adalah seorang pendidikan sekolah menengah yang bertugas di SMAN 1 Pematang sawa kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Konsep Modul 3.1 Kasus 1

23 Mei 2023   05:48 Diperbarui: 23 Mei 2023   05:58 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pak Frans merupakan guru matematika di SMP Karunia. Pak Frans dikenal sebagai guru yang rajin, ramah, penyabar, dan disukai murid-muridnya. Suatu hari ia sedang mengajar di kelas 8A, guru piket tergopoh-gopoh tiba di depan kelasnya dan mengatakan ada ayahnya Andreas, salah satu murid di kelas 8A di ruang tamu sekolah. Guru piket mengatakan pada pak Frans bahwa ayahnya Andreas ingin menjemput Andreas dan memintanya untuk membantunya bekerja di ladang. Ia juga mengatakan bahwa ayah Andreas datang sambil marah-marah bahkan mengacung-acungkan parang. Pak Frans pun memanggil Andreas dan mengatakan bahwa ia dijemput ayahnya pulang. Andreas langsung memohon sambil menangis agar Pak Frans tidak mengizinkan ia pulang bersama ayahnya. Andreas berkata ia ingin belajar di sekolah dan ia takut dimarah-marahi oleh ayahnya bila membantu ayahnya di ladang, bila melakukan kesalahan sedikit saja. Pak Frans bimbang, antara memenuhi permintaan Andreas atau tidak. Dalam situasi dan kondisi seperti itu, akhirnya Pak Frans memutuskan untuk membawa Andreas ke ruang kepala sekolah, dan meminta saran dari kepala sekolah. Bila Anda adalah kepala sekolahnya, saran apa yang akan anda berikan pada Pak Frans, dan apa alasannya?

1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

Situasi kasus 1 adalah Pak Frans sebagai guru matematika SMP Karunia yang ramah, rajin, penyabar dan disukai murid-muridnya. Pak Frans mengalami dilema bentindak sebagai guru yang melindungi murid, memenuhi permintaan Andreas untuk tidak mengijinkan pulang bersama ayah Andreas. Sedangkan ayah Andreas menjemput Andreas dan mengajak pulang untuk membantu bekerja di ladang dengan marah-marah dan mnegcungkan parang.

Paradigma : Rasa keadolan melawan rasa kasihan

Nilai yang bertentangan yaitu Tanggung jawab dan kedisiplinan.

2. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).

Tidak ada pelanggaran secara hokum, tetapi jika di telisik terdapat pelanggaran yang di lakukan Ayah Andreas yaitu terdapat pelanggarana hak asasi manusia untuk mendapatkan pendidikan, karena Negara melindungi pendidikan setia warga.

3. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi).

Pelanggaran kode Etik ketika Ayah Andreas datang ke sekolah yang tidak bisa menahan emosinya dengan marah-marah sambil mengcungkan parang dan mengajak anaknya pulang untuk membantunya bekerja di ladang. Seharusnya orang tua murid memahami prosedur di sekolah ketika hendak menemui anaknya yang sedang melaksankan kegiatan belajar di kelas, misalnya menemui satpam atau guru piket dengan berbicara baik dan sopan. Harusnya tata tertib sekolah juga di indahkan oleh orang tua wali murid.

4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi).

Hal yang salah:

Orang tua Andreas tidak mengindahkan tata tertib di sekolah dengan bersikap emosional ketika datangke sekolah apalagi dengan mengacungkan parang

Hak anak adalah belajar menuntut ilmu, sedangkan kewajiban orang tua adalah bekerja

Tindakan orang tua Andreas yang menjemput ke sekolah tidak tepat waktu, ketika kegiatan pembelajaran masih berlangsung, sebaiknya orang tua bisa menunggu sampai waktu anak-anak pulang sekolah.

5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?

Yang saya rasakan bila keputusan yang saya ambil ini salah dan melangar peraturan atau hukum kemudian dipublikasikan dimedia cetak, elektronik atau media sosial dan kemudian viral adalah saya pasti akan malu, sedih, dan tidak nyaman, kemudian saya melakukan refleksi intropeksi diri untuk memperbaiki kesalahan. Namun sebaliknya, jika berita viral tersebut riil adanya berdasarkan fakta yang terjadi, maka saya akan menanggapi dengan bijak, karena apa yang saya lakukan tentunya melalui berbagai prosedur dan telah melibatkan banyak pihak terkait. Saya bersedia untuk memberikan klarifikasi sebaik mungkin

6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

Keuptusan yang diambil yaitu :

Mengajak Orang tua Andreas untuk berbicara secara intern, untuk membicarakan permasalahan secara baiak-baik. Bisa di lakukan dengan coaching untuk membentu menemukan permasalahan dan solusi yang terbaik yang bisa muncul dari dalam diri, sehingga bisa di laksanakan dengan baik, dengan tanpa ada pihak yang dirugikan

Kepala sekolah mengajak Pak Frans bermusyawarah bagaiaman baiknya untuk tetap memberi sikap adil dan perlindungan pada semua muridnya

Bisa juga melakukan melakukan segitiga restitusi (dengan langkah menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, menanyakan keyakinan.

7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?

Pelaksanaan Coaching dengan alur TIRTA bisa menjadi solusi kreatif

8. Apa keputusan yang Anda ambil?

Keputusan yang akan di ambil yaitu memberikan kesempatan pada Andreas dengan mengijinkan untuk tidak pulang bersama ayahnya, dan tetap mengikuti pelajaran di sekolah sampai selesai.

Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa?

Prinsip berbasis peraturan, karena dalam melaksnakan tugas harus berlandaskan peraturan dan tata tertib yang berlaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun