Mohon tunggu...
Sunu Purnama
Sunu Purnama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pria sederhana yang mencintai dunia sastra kehidupan.

mengapresiasi dunia...lewat rangkaian kata...^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indonesia Jaya

18 Agustus 2024   23:15 Diperbarui: 19 Agustus 2024   00:24 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Kita boleh beragama Islam; boleh Kristen, Katolik, Budhis, Hindu, boleh bergabung dengan mereka yang menjunjung tinggi ajaran Khong Fu Tze...asal tidak lupa bahwa sebelum adanya agama-agama, ajaran-ajaran dan  kepercayaan-kepercayaan itu kita sudah berbudaya, beradab! "

-- Dikutip : " Indonesia Jaya, Sebuah Refleksi Sejarah " karya Anand Krishna

Peringatan perayaan hari ulang tahun ke 79 kemerdekaan Republik Indonesia kali ini merupakan perayaan yang berkesan sekali bagi saya pribadi. Setelah hampir 25 tahun absen dalam upacara bendera, saya berkesempatan mengikuti upacara bendera dalam lingkungan Yayasan Anand Ashram ( www.anandashram.or.id ) di One Earth  Yoga and Meditation Retreat Centre di Jln. Raya Bukit Pelangi km. 2 , Gadog , Ciawi, Bogor. 

 sumber gambar: Anand Ashram 
 sumber gambar: Anand Ashram 

Ada perasaan haru dan juga bahagia menyeruak dari dada ini. Bahkan sempat juga meneteskan air mata ketika lagu Mengheningkan Cipta dinyayikan sambil merasakan serta membayangkan bagaimana perjuangan para pendahulu bangsa ini berjuang meraih kemerdekaan membuat kita bisa merasakan kebebasan dari penjajahan hingga saat ini adalah sebuah berkah tidak terhingga.

Kemerdekaan ini merupakan sebuah jembatan emas. Kita telah menyeberangi jembatan tersebut. Namun hal itu hanyalah sebuah perjalanan awal. Bagaimana kita kemudian mengisi kemerdekaan dan memaknainya sebagai sebuah bangsa menjadi sebuah laku yang masih  terus dihadapi dan direfleksikan sehingga pembangunan bangsa ini tidak mandek dan hanya berhenti untuk membangun fisik semata.

 sumber gambar: Anand Ashram
 sumber gambar: Anand Ashram

Ada dua buah puisi yang saya coba tuliskan dalam rangka peringatan kemerdekaan ini.

# Puisi Kemerdekaan 1 : Kebebasan Jiwa

Telah tujuh puluh sembilan tahun kita hirup udara kebebasan
Kebebasan yang berasal dari perjuangan
Para pahlawan dan pejuang yang rela berkurban
Bersama tetes darah dan air mata kehidupan

Kebebasan fisik yang kita rasakan
Belum menjadi bukti nyata kemerdekaan
Jika kita masih terikat nilai-nilai rendah bagi kenyamanan badan

Adalah kebebasan jiwa yang mesti kita capai
Jiwa bebas yang senantiasa menyadari hakekat diri
Bekerja dengan landasan budi
Berkarya bagi mekarnya kemanusiaan dalam tiap insani

Bangkitlah insan bumi Pertiwi !
Dengarkan pesan kasih Ma Archana ini ,

" Kebangkitan bangsa harus dimulai dari kebangkitan jiwa. Kemerdekaan fisik harus dimulai dari kemerdekaan jiwa. Inilah tantangan kita semua sebagai bangsa."

Bersama kita hadapi tantangan dengan pemberdayaan diri
Hingga kita layak disebut anak-anak Indonesia yang berbakti
Berkontribusi membangun peradaban yang manusiawi


#Puisi Kemerdekaan 2: Suluh Kemerdekaan

Cahaya api kemerdekaan yang dibawa para pahlawan
Membakar jiwa-jiwa yang setia pada arti sejati kebebasan manusia
Gerak hidupnya menjadi penerang jalan yang penuh tantangan dan rintangan
Saat banyak yang terlena gelapnya keinginan manusia

Menjadi suluh bangsa adalah berkah Ilahi
Bergandengan tangan bersama mengantar bangsa
Berjalan dalam jalan kemuliaanya
Melanjutkan cita-cita Sriwijaya yang pernah jaya

Jagalah nyala api semangatmu!
Bertindaklah dengan pedoman nalar budi
Hasil dari pemberdayaan diri
Hingga kita bisa memberikan makna keteladanan bagi generasi penerus bangsa ini

Rahayu...
Bukit Pelangi, 18 Agustus 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun