" Jiwa merasa puas ketika ia mempelajari sesuatu yang baru. Jiwa merasa puas ketika ia berkarya secara kreatif. Jiwa merasa puas ketika ia bersentuhan dengan rasa empati, cinta kasih, kepedulian."
- Guruji Anand Krishna , Bhagavad Gita, hal. 86.
Kebijakan untuk tetap tinggal #Dirumahaja dari pemerintah selama wabah pandemi Corona ini membuat kita untuk berpikir dan berupaya agar tidak bosan dan stress saat mesti diam di rumah.
Banyak hal kegiatan yang bisa dilakukan.
Salah satu contoh yang menarik itu seperti apa yang dilakukan oleh para siswa One Earth School (www.oneearthschool.org) yang tinggal di Gurukula Bali ini.
Gurukula sendiri merupakan sebuah cara atau metode kuno yang dahulu pernah marak di Nusantara ini, saat masih banyak padepokan atau kabuyutan, ketika para murid hidup dan tinggal dengan para guru dengan menerapkan disiplin dan peraturan dalam sebuah tempat atau perguruan. Mungkin kalau zaman sekarang istilahnya mirip dengan mondok dalam sebuah pesantren.
Bedanya kalau dalam One Earth Bali Gurukula ini yang mondok bukan sebatas seiman namun melintas iman. Ada Nathan, keturunan Tionghoa yang Kristen, Airlangga Hartono yang Muslim dari Lampung, Sakti yang Hindu keturunan Bali dan anak-anak lainnya bisa hidup bersama dalam keceriaan dan semangat kerjasama dalam aktivitasnya selama masa karantina mandiri ini.
Sebuah kebersamaan yang Indonesia banget.
Coba Anda menyimak video pendek mereka saat sedang beraktivitas, bermain musik, menari, berkebun dengan menanam sayur mayur serta buah. Sebuah aktivitas yang menumbuhkan rasa cinta pada budaya sendiri dan mendidik enterpreneurship dalam diri mereka.Â
Dalam kondisi saat ini maka bidang pertanian menjadi sebuah bidang yang dapat diandalkan dalam menjaga stabilitas hidup. Ketahanan dan swasembada pangan ini yang mestinya kedepannya nanti menjadi fokus utama pemerintah dalam pengembangan dan memajukan pembangunan bangsa. Jangan malu jadi petani!
Sebuah konsep pendidikan yang holistik telah diterapkan dalam Gurukula ini. Bagaimana pendidikan bukan sekedar untuk mencari kepandaian namun bagaimana mengembangkan potensi terpendam dalam diri mereka, mengembangkan karakter kemanusiaan mereka. Mengasah jiwa.
Sebuah sistem pendidikan yang dapat menjadi sebuah model ditengah kondisi pendidikan kita yang masih menganut sistem pendidikan model Belanda.
Rahayu...
Bukit Pelangi, 14 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H