Dalam buku Autobiografi nya, Bung Karno mengungkapkan soal pendidikan ayahnya tentang mengasihi dan mencintai kehidupan ini,
" Â Seperti di pagi itu aku memanjat pohon jambu di pekarangan rumah kami dan aku menjatuhkan sarang burung. Ayah menjadi pucat pasi karena marah,Â
" Kalau tidak salah aku sudah mengatakan padaku supaya menyayangi binatang, Â " ia menghardik.
Aku berguncang ketakutan, "Ya, Pak."
Engkau dapat menerangkan arti kata: Tat Twan Asi, Tat Twan Asi?"
Artinya 'Dia adalah Aku dan Aku adalah Dia; Engkau adalah Aku dan Aku adalah Engkau."
Dan apakah tidak kuajarkan kepadamu bahwa ini mempunyai arti yang penting?
Ya pak. Maksudnya, Tuhan berada dalam kita semua, " kataku dengan patuh."
Kebijakan lahir dari hati yang mengasihi dan melihat wujud Gusti di mana-mana. Sikap tauhid yang mengantar kita pada kemuliaan diri.Â
Jika kita semua bisa menjadi apa yang seperti Mahatma Gandi ujarkan di atas kita telah menjadi sebuah teladan hidup yang telah menjadi sebuah citra mulia dari Gusti.Â
Sebuah laku hidup yang akan membawa kita dalam sebuah perayaan hidup dalam sejarah pendek manusia kita yang telah dibuat selama nafas berhembus dalam raga kita yang hanya sementara ini.