Mohon tunggu...
Sunu Purnama
Sunu Purnama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pria sederhana yang mencintai dunia sastra kehidupan.

mengapresiasi dunia...lewat rangkaian kata...^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Berkah

9 Juli 2019   22:38 Diperbarui: 9 Juli 2019   23:04 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin malam menghantarkan dingin

dalam hembusan bayu yang pelan

bersama suara kendaraan memecah keheningan

yang tak pernah benar-benar bisa diharapkan

Anjing dikejauhan menyalak keras menyapa tuan

selamat datang kerinduan !

dan cahaya sinar senter menembus gelap

mencari jejak-jejak tak berderap

Apa yang kita cari dalam keheningan?

bersama kehangatan teh yang telah pergi

tak mampu mengusir dingin angin

dan kita akhirnya hanya menyesali diri

Titik-titik hujan yang telah lama pergi

waktu tadi datang berombongan; ramai sekali

dan wangi tanah meruap ke udara

mereka semua bergembira ria menyambutnya

Jalan ini memang tak pasti Tuan!

tapi mesti harus ada yang berkurban

bukan demi masa depan

namun demi sebuah misi kemanusiaan

Titik hujan yang datang berombongan

adalah berkah keberadaan

hadir mengguyuri kita

dengan segala kasih-Nya

Sadarilah itu, tuan....

Rahayu...

Bukit Pelangi, 9 Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun