"Â Meditasi atau Zen juga berarti membebaskan diri dari persepsi-persepsi,
impresi-impresi, Â atau conditioning lama, Â supaya kita dapat melihat kebenaran sebagaimana adanya, Â melihat diri sebagaimana sejatinya."
( Dikutip dari "Zen Sebagaimana Dilakoni oleh Bodhidharma" karya Anand Krishna)
Bertempat di Function Room Gramedia Matraman, pada hari Minggu ( 3/3/2019 ) diadakan acara Peluncuran buku terbaru "Â Zen, Sebagaimana Dilakoni oleh Bodhidharma " karya Anand Krishna.
Selain sebagai seorang penulis lebih dari 180 buku meditasi dan pemberdayaan diri, Beliau juga dikenal luas sebagai Humanis Spiritual.
Dalam pembukaannya, Beliau menjelaskan pemicu kehadiran buku barunya ini karena adanya kekeliruan pemahaman setelah Beliau menerima sebuah buku terjemahan terkait dengan Chan.
 Beliau menjelaskan tentang hal sebenarnya mengenai kesamaan makna Zen dengan Chan yang memiliki arti sama dengan Dhyana dalam bahasa Sansekerta. Yang seringkali diterjemahkan sebagai meditasi dalam bahasa Indonesia, walaupun kurang begitu pas, karena Dhyana merujuk pada kata sifat.
Buku beliau sebelumnya adalah "Zen bagi Orang Modern" -  terbit tahun 2001 dan "Bodhidharma, Kata Awal adalah Kata Akhir" - terbit  tahun 2005.
Edisi Baru (Setelah 18 tahun dari kedua buku sebelumnya), yaitu "Zen, Sebagaimana Dilakoni oleh Bodhidharma"Â adalah gabungan dari kedua buku tersebut, plus berbagai update (pembaharuan) dan pemahaman baru yang didapat dari pengalaman Bapak Anand Krishna selama ini.
Kesadaran beliau berkembang setiap saat, jadi apa yang beliau tulis dalam buku sebelumnya pasti akan ada pembaharuan.Â
Beliau menjelaskan juga dalam pembukaannya dengan mengutip sutra dari Bodhidharma:
" Memasuki alam meditasi lewat Jalur Pengabdian berarti melakoni 4 hal utama yang merupakan satu kesatuan: Kemampuan untuk menerima ketidakadilan, Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan, Berhenti Mengejar Sesuatu dan Menerjemahkan Dharma atau kebajikan dalam Hidup Sehari-hari."
Sutra-sutra dalam ajaran Bodhidharma ini adalah untuk dijalani, dilakoni. Zen bukan hanya sekedar duduk diam selama beberapa menit maupun jam. Itu hanya sebagai sarana saja untuk memasuki tahapan bagaimana hidup secara sadar dalam keseharian.