Mohon tunggu...
Sunu Purnama
Sunu Purnama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pria sederhana yang mencintai dunia sastra kehidupan.

mengapresiasi dunia...lewat rangkaian kata...^^

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menyimak Rahasia Roh

12 Agustus 2018   20:53 Diperbarui: 12 Agustus 2018   21:09 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Percaya atau tidak akan adanya roh atau hantu, yang dalam film - film horor seringkali digambarkan begitu menakutkan dan membuat bulu roma di tengkuk kita merinding saat merasakan kehadiran mereka . Keberada roh selalu ada di sekitar kita, bisa 2 kali lipat jumlahnya.

Dalam kacamata pandangan spiritual menurut Bapak Anand Krishna, mereka ini menjadi roh gentayangan karena adanya obsesi, keinginan, maupun hasrat yang tidak kesampaian. Mereka ini tidak menyadari bahwa badan fisiknya telah tiada dan masih ingin berhubungan dengan dunia manusia. 

Kebingungan dan kesendirian ini bisa membuatnya sangat menderita di alam arwah. Dan ingin senantiasa berhubungan dengan manusia walau telah berbeda alam.

Berhubungan dengan Roh

Kondisi tubuh manusia dalam tataran energi level yang rendah membuat para roh ini menjadi kelihatan ataupun bisa terasakan. Bahkan bagi mereka yang mempunyai kelebihan dalam penglihatan, bisa melihat dan berkomunikasi dengan para roh gentayangan ini. 

Namun ada juga roh-roh yang dalam hidupnya telah selesai dengan tugasnya, terus melanjutkan membimbing manusia dengan memberi bantuan yang ghaib.

Seperti apa yang dituliskan oleh Bapak Anand Krishna dalam buku " Spiritual Astrolgy" (www.booksindonesia.com)  yang menjelaskan  tentang jiwa-jiwa yang suci yang selalu menuntun mereka yang berupaya untuk meningkatkan kesadaran diri,

" Jiwa-jiwa suci ini membantu dengan cara menjernihkan pikiran dan menyemangati jiwa kita. Ketika kita memperoleh bantuan ghaib, hendaknya kita tidak menganggapnya suatu kebetulan saja. Sesungguhnya, bantuan semacam itu datang dari mereka."

Inilah kenapa selama nafas kehidupan masih ada dalam badan fana ini, hendaknya manusia terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran dirinya, menyadari kesementaraan hidup ini, dan berusaha berbagi kebaikan dan kedamaian sehingga ketika nanti berpulang, ataupun berpindah alam, rasa kasih dan damai itu yang bisa menemani dalam pengembaraan dalam alam selanjutnya.

Rahayu...

Bukit Pelangi, 12 Agustus 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun