Mohon tunggu...
LCN Dua Tujuh Delapan
LCN Dua Tujuh Delapan Mohon Tunggu... Editor - Editor yang haus pengetahuan

Soar to the sun crossing the sea

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perjalanan Panjang Pembangunan Kekuatan Udara Indonesia di Era Revolution in Military Affairs 4.0

31 Juli 2023   05:32 Diperbarui: 22 Agustus 2023   22:44 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"The challenge is that the access to space and freedom to maneuver in space can no longer be treated as a given," Chief of Space Operations Gen. (Ret.) John W. "Jay" Raymond

1. Era digitalisasi dan konsep pembangunan kekuatan udara Indonesia.

Lebih dari tiga perempat abad Indonesia Merdeka atau tepatnya 78 tahun setelah proklamasi, mimpi-mimpi besar "Founding Father' bangsa untuk membangun Kekuatan Angkatan Bersenjata yang tidak hanya bertugas untuk mempertahankan kemerdekaan. Lebih dari itu adalah bagaimana kedaulatan dan akses yang di peroleh bisa memberikan perlindungan, rasa aman, kemakmuran dan pengaruh politik yang tidak hanya di kawasan regional, tapi hingga global bisa tercapai.

Sesuai dengan pidato Bung Karno yang menyatakan kuasailah udara untuk melaksanakan kehendak nasional. Kehendak nasional tersebut jika dihubungkan dengan perkembangan doktrin dan teknologi saat ini merupakan pemanfaatan akses atas ruang udara. Pembahasan ini tidak hanya membahas tentang kedaulatan udara beserta aset-aset penjaganya. Kemajuan teknologi beserta penemuan (invention) di bidang  teknologi avisai militer dan juga sipil hingga perjalanan eksplorasi ruang Antariksa.

Karena jika kita berbicara ruang udara sampai dengan saat ini pendefinisiannya adalah sampai sejauh mana manusia bisa mengeksplorasi ruang tsb (berdasar kapabilitas pesawat antariksa atau satelit yang dibuat oleh suatu bangsa mampu mencapai ketinggian tersebut) dan memanfaatkan ruang tersebut sesuai dengan kepentingan nasionalnya.

Di era digitalisasi saat ini, kebutuhan akan transfer data, informasi, internet, komunikasi non kabel, pencitraan jarak jauh satelit dan satelit yang dipersenjatai dengan gelombang laser menjadi kekuatan potensial atau ancaman bagi kedaulatan negara lainnya. Bahkan, saat ini industrialisasi satelit untuk kepentingan komunikasi dan penyajian jasa digital telah menjadi pangsa pasar yang bernilai ekonomi tinggi di dunia saat ini (lihat laporan OECD paper tahun 2021 tentang Space Economy for People Planet and Economy, G 20 Space Economy Leaders's meeting tahun 2021, Roma Italia)

Jika kita tidak ingin semakin tertinggal dengan negara lain di kawasan, negara-negara yang benar-benar adidaya dan berdaulat sebagian besar mereka sudah membentuk Angkatan Ruang Angkasa atau menjadikan Angkatan Udaranya mulai mengelola wilayah kedaulatan negaranya hingga luar angkasa. Saat ini teknologi ruang angkasa bukanlah suatu hal yang fiksi atau pemikiran seseorang yang bersifat fantasi (seperti film Star Trek). Pengelolaan kedaulatan ruang udara merupakan suatu hal yang mutlak jika negara kita ingin berdaulat dan memanfaatkan ruang tersebut untuk menjaga pertahanan dan memajukan perekonomian digital. Terbukti Elon Musk yang merupakan Milyuner Amerika Serikat telah berhasil mengangkat nilai valuasi perusahaan Space Ex nya hingga 150 Milyar dolar Amerika Serikat (lihat CNBC tanggal 13 Juli 2023) dan Starlink juga merupakan penyedia jasa komunikasi satelit untuk mendukung kepentingan perang Ukraina di situasi perang saat ini.

2. Kekuatan dan aset udara baru Indonesia di tahun 2023.

Dengan adanya peristiwa historis fenomenal peluncuran satelit Satria 1 dengan menggunakan roket Space-X, yang merupakan hasil kerja sama strategis PT Satelit Nusantara 3 dan Thales Alenia Space, Cannes, Perancis. Dimana teknologi ini menggunakan Very High-Throughput Satellite (VHTS) dan frekuensi Ka-Band.

Diharapkan konsep Pembangunan kekuatan nasional Indonesia sudah mulai mempersiapkan konsep dasar atau pilar  pondasi awal untuk konsep pembangunan pertahanan negara yang berkonsep Network Centric, dimana penyajian data dan informasi bisa disajikan secara langsung dan tanpa adanya keterlambatan pengiriman. Selain itu, kita juga harus mulai mempersiapkan kesiapan TNI Angkatan Udara bersama matra lainnya yang memiliki kemampuan serta aset udara untuk mulai mensinergikan aset-aset udara (seperti satelit komunikasi dan lainnya) guna mendukung kedaulatan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun