"Silahkan duduk." Sambut Nimayu.
"A... ada apa Bu?"
"Saya baru mendapat laporan bahwa koran kita mendapat persepsi negatif paling tinggi ke dua. Saya kecewa dengan kinerja
anda bersama tim. Saya harap semua tulisan yang dimuat di koran harus menginformasikan berita-berita yang benar dan
dapat dipertanggungjawabkan kepada publik." tutur Nimayu dengan nada keras.
"Junjung tinggi nilai-nilai kejujuran dalam menulis berita. Jangan melakukan propaganda, hoax apalagi." suara Nimayu meninggi.
Kepala Sani tertunduk dengan wajah gugup pucat pasi.
"Saya perintahkan... Lakukan briefing kepada tim editor sebelum memuat berita-berita terpanas hari ini. Apalagi sekarang kita
sedang ada dalam tahun politik. Saya tidak akan terima jika terdapat lagi kesalahan-kesalahan seperti laporan yang saya terima."
"Baik, Bu... Segera saya laksanakan perintah Ibu."
Jawab Sani dengan suara gugup gemetar. Sani pun permisi dan berlalu dari ruangan bos.