Mohon tunggu...
suniati karim
suniati karim Mohon Tunggu... -

suniati karim sedang bersekolah di Sekolah Tinggi Agama Islam STAIN Sorong Prodi PAI Jurusan Tarbiyah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bisnis VS Pendidikan

8 Januari 2014   10:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:02 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman yang serbah canggih segala sesuatu diatur dengan uang. Bahkan orang rela mati karena uang. Namun, tidak sedikit orang beranggapan uang adalah segalanya mereka tidak pernah melewatkan satu waktu pun untuk berusaha mengumpulkan uang bagi mereka “time is money” sebuah keluarga yang hidup mewah seperti rumah mewah, mobilmewah, serta segala fasilitas yang mewah. Tidak dapat menjamin kesuksesan dalam bidang pendidkan terkadang dengan adanya harta yang banyak orang justru disibukkan dengan bagimana usaha untuk menambah harta dan menghabiskannya dengan pola pikir harta bisa didapat tanpa pendidikan, ini adalah sebuah pemahaman yang salah yang sudah tertanam dalam otak kita.

Tidak sedikit orang tua yang memanjakan buah hatinya dengan uang dengan alasan orang tua cari uang untuk anak namun, banyak hal yang secara langsung tidak mereka sadari adanya dampak buruk yang akan terjadi pada anak-anak mereka. Anak tidak hanya membutuhkan uang ia membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya, tapi apa yang dilakukan orang tuanya. Anak menangis dikasih uang, anak marah dikasih uang, anak galau dikasih uang, segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan uang sehingga anak lebih dekat dengan uang dari pada kedua orang tuanya. Dengan adanya uang dan fasilitas yang menunjang tidak sedikit para anak beralih ke hal-hal yang negative karena tidak adanya perhatian yang diberikan orang tuanya. Orang tua sibuk dengan bisnis-bisnis yang sudah ia rintis bertahun-tahun, pergi pagi pulang malam jangan kan bermain dengan anak melihat anak pun jarang ia lakukan dengan kesibukan yang begitu banyak para orang tua hanya mengandalkan para pembantu untuk mengurusi segala keperluan si anak sampai-sampai untuk mencurahkan kasih sayang ia lakukan dengan uang. Yang ia lakukan hanyalah bagaimana anak tidak menuntut lebih dari orang tuanya sehingga akan mengganggu semua kerjaan para orang tua.

Namun berbanding terbalik dengan keluarga yang hidup berkecukupan ia mendidik buah hatinya dengan ilmu agama dan pemahaman-pemahaman yang baik, sehingga mereka tumbuh dengan budi pekerti yang baik merkea tak terbiasa hidup mewah, tak ada fasilitas yang mewah pula, segala sesuatunya didapat dengan kerja keras dan kesabaran. Untuk kesekolah mereka harus rela bangunan lebih awal agar bisa jalan menuju sekolah yang letaknya jauh dari rumah. Jangankan mendapat uang saku dari orang tua untuk makan sehari-hari saja kadang mereka harus puasa. Karena orang tua mereka tidak ada penghasilan hari ini namun, mereka tak pernah kenal putus asa mereka selalu semangat ke sekolah dan membantu orang tuanya, sebuah hal yang sangat jauh berbeda antara orang tua yang memanjakan anaknya dengan uang karena kesibukannya dengan bisnis dengan orang tua yang tetap bekerja namun pendidikan anak tetap yang nomor satu.

Seorang anak adalah amanah yang Allah SWT titipkan kepada orang tua sehingga anak merupakan tanggung jawab orang tua. Anak dilahirkan kedunia dalam keadaan yang fitrah atau suci, di sini peran orang tua sangat penting untuk tumbuh kembangnya anak, orang tua berkewajiban mengasuh, mendidik dan memberikan pemahaman-pemahaman yang baik kepada anak. Sesibuk apa pun orang tua dalam mengurusi bisnis-bisnis yang dimiliki namun tidak melalaikan tugas orang tua dalam mendidik anak. Anak adalah harta yang paling berharga yang dimiliki oleh orang tua sehingga pendidikan anak adalah hal yang utama.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun