Mohon tunggu...
Sonny Djatnika SD
Sonny Djatnika SD Mohon Tunggu... -

Metallurgist

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagian I: Dongeng Mengenai Kerajaan Arsipelago (Bagian Sunda-Galuh)

20 Juni 2011   02:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:21 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Catatan: Ada dua penerus sah dari tahta KERAJAAN SUNDA yang menjadi raja besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
1. Sanjaya / Rakeyan Jamri / Prabu Harisdama, raja ke 2 Kerajaan Sunda-Galuh(723 – 732M), menjadi raja di Kerajaan Mataram (Hindu) (732 - 760M). Ia adalah pendiri Kerajaan Mataram Kuno, dan sekaligus pendiri Wangsa Sanjaya.
2. Raden Wijaya, penerus sah Kerajaan Sunda ke – 26, yang lahir di Pakuan, dan dikemudian hari menjadi Raja Majapahit pertama (1293 – 1309 M). Raja sunda ke-25 Dharmasiksa mempersiapkan RAKEYAN JAYADARMA, PUTRA MAHKOTA, menikah dengan DYAH LEMBU TAL anak MAHISA CAMPAKA (Jawa Timur). Mahisa Campaka adalah anak dari MAHISA WONGATELENG, yang merupakan anak dari KEN ANGROK dan KEN DEDES dari kerajaan SINGHASARI. SANG NARARYA SANGGRAMAWIJAYA (putra Rakeyan Jayadarma dan Dyah Lembu Tal) atau lebih dikenal dengan nama RADEN WIJAYA (lahir di PAKUAN). Dengan kata lain, Raden Wijaya adalah turunan ke 4 dari Ken Angrok dan Ken Dedes. Rakeyan Jayadarma mati dalam usia muda sebelum dilantik menjadi raja. Akhirnya Wijaya dan ibunya diantarkan ke Jawa Timur. Dalam BABAD TANAH JAWI, Wijaya disebut pula JAKA SUSURUH dari PAJAJARAN yang kemudian menjadi Raja MAJAPAHIT yang pertama. Kematian Jayadarma mengosongkan kedudukan putera mahkota karena Wijaya berada di Jawa Timur. Jadi, sebenarnya, RADEN WIJAYA, Raja MAJAPAHIT pertama, adalah penerus sah dari tahta Kerajaan Sunda yang ke-26.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun