Mohon tunggu...
Sunayah
Sunayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sunayah

Mahasiswa pendidikan fisika di UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mekanika Kuantum dan Perkembangan Teknologi

27 Desember 2021   23:47 Diperbarui: 28 Desember 2021   11:45 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bidang industri konveksi (kain), nanoteknologi dimanfaatkan untuk membuat pakaian yang indah, awet, nyaman, dan memiliki bahan yang bagus. Pada saat sebuah kain yang dilapisi serat poliester yang mengandung nanofilament silikon maka kain tersebut akan memiliki sifat hidrofobik (bukan hidrofilik). Akibatnya, kain akan mencegah air membasahi bahan, tahan dari tumpahan, kotoran, tahan air, tahan bau, dan konduktivitas listrik. 

6. Material Optik 

Ketika nanoteknologi diaplikasikan sebagai anti reflektif, yaitu pada saat material optik (seperti kaca atau kacamata) menggunakan pelapis skala nano, maka material optik akan tahan terhadap sinar matahari dan pantulan infra merah. Akibatnya, alat tersebut dapat digunakan dengan aman dan nyaman dibandingkan dengan alat yang tidak menggunakan skala nano. 

Peran mekanika kuantum dalam perkembangan teknologi begitu besar, tanpa mekanika kuantum teknologi tidak akan secanggih sekarang ini. Maka seharusnya penting bagi kita mempelajari dan meneliti lebih jauh peran mekanika kuantum untuk teknologi. 

Mekanika kuantum tidak hanya merevolusi pemahaman kita tentang realitas dan cara kerja teoretis alam semesta, tetapi juga membuka jalan bagi revolusi teknologi yang mempengaruhi kehidupan miliaran orang di seluruh dunia, agar teknologi berpengaruh baik untuk kehidupan, maka kita harus memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan manusia. 

Dosen Pengampu : Ai Nurlaela, M.Si.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun