Mohon tunggu...
Sunarwan
Sunarwan Mohon Tunggu... Guru - Guru Pembelajar

Guru Akuntansi, Konten kreator berbagai materi Akuntansi dan Pendidikan Narasumber Nasional , Instruktur berbagai pelatihan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi: Sebuah Refleksi Keren

24 Februari 2023   13:30 Diperbarui: 24 Februari 2023   13:46 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4. Pembelajaran berdiferensiasi ini menjadi menarik, karena siswa akan mendapatkan ilmu dan manfaat sesuai dengan kadar Kemampuan mereka dalam menangkap pelajaran. Jadi guru tidak mengejar target harus selesai dalam satu kompetensi pelajaran untuk seluruh siswa pada saat yang sama, tetapi tetap mengajarkan hal tersebut sesuai dengan kemampuan siswa. Siswa yang lebih lambat dalam menangkap tetap dibimbing, diberikan arahan seperti diberikan Project kalau di SMK atau diberikan materi lain sebagai penguatan sehingga tercapai dengan tujuan pembelajaran.

Benefit bagi Guru 

               Dalam pembelajaran baru diferensiasi ini akan membuat guru lebih inovatif, lebih kreatif, bernalar kritis terhadap cara dia mengajar maupun terhadap materi yang disampaikan. Seorang guru akan berusaha bagaimana murid yang diajarkan ini memahami akan materi yang disampaikan. Meskipun ada keberagaman dari tingkat kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran tersebut, di sinilah letak kreativitas seorang guru dia akan berusaha meneliti dan menciptakan cara pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa tersebut memahami dan dapat tercapai tujuan dari pembelajaran. 

             Selain hal itu pembelajaran berdiferensiasi sangat selaras dengan kurikulum merdeka, di mana dalam kurikulum Merdeka ini guru diberikan kebebasan untuk mengajarkan berbagai tahapan ilmu sesuai fasenya, dan dalam pembelajaran tersebut tidak harus semua siswa sama. Artinya siswa yang cepat dalam belajar dia bisa segera diberikan target-target sesuai dengan fase di kurikulum merdeka. Sedangkan siswa yang agak lambat diberikan tugas tambahan atau Project sesuai dengan materi di fase tersebut. Dengan demikian guru bisa lebih fleksibel dalam mengajarkan kepada murid dan dia tidak terlalu dikejar dengan target kurikulum yang ada.

Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini?

           Diakui atau tidak pembelajaran model ini memiliki banyak tantangan, karena karakter siswa yang beragam jumlah murid per kelas yang cukup banyak, Serta adanya tugas tambahan dari sekolah yang membuat seorang guru harus konsen untuk membagi waktu dalam menjalankan tugas tambahan maupun mengajar siswa. Tetapi Alhamdulillah, sikap optimis untuk berubah ke arah lebih baik sebagai guru profesional, guru yang amanah, guru yang ingin memberi manfaat bagi murid lebih mendominasi. Sehingga tantangan yang ada bisa di ubah menjadi energi penggerak perubahan. Tantangan akan menjadikan kita lebih profesional, lebih baik dalam menyikapai berbagai hal dalam pendidikan, sehingga dapat berdampak positif bagi murid. Mari bersama buat sebuah perubahan untuk pendidikan Indonesia, Salam Perubahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun