Mohon tunggu...
sunarmi adja
sunarmi adja Mohon Tunggu... Guru - penikmat Kuliner

suka baca dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Kisah dari Sudut Kota

25 November 2022   12:39 Diperbarui: 25 November 2022   12:50 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 " Sebuah Kisah dari Sudut Kota"

 

Sebut saja namanya Lukas, remaja yang baru berumur 13 tahun itu aku lihat pertama kalinya ketika penerimaan santri baru di pesantren ini, ya, sebuah pesantren kecil di belahan selatan Kota Reog kebanggaannku ini.

Muhammad Lukas, begitu nama lengkapnya, datang ke pondok ini bersama pamannya, dengan memakai kemeja pendek kotak-kotak kombinasi warna marun dan hitam, dipadukan dengan celana hitam panjang semata kaki dan sandal jepit yang tampak lusuh.  Ia menggendong sebuah ransel berwarna hijau tua yang sarat muatan, mungkin berisi pakaian dan perlengkapan lainnya yang akan ia gunakan selama mondok di sini.

Terik sinar matahari di siang hari seringkali mematahkan semangat siswa-siswi untuk terus belajar. Ketahuilah, siang hari begini kondisi siswa-siswi sudah kehabisan tenaga untuk berfikir lebih kritis lagi akan pelajaran.

Di ruang kelas VII, kelas dimana  Lukas belajar setiap harinya, kulihat ia duduk di bangku paling depan. Suatu ketika aku memintanya untuk membaca sebuah materi pelajaran yang ada di bukunya. Aku heran sekali, karena ia hanya terdiam tanpa mengucap satu patah katapun. Aku dekati dia dan kuulangi lagi perintahku.

" Mas Lukas, ayo dibaca bukunya!" kataku.

Setelah sekian lama terdiam, akhirnya ia buka suara.

"Tidak bisa, Bu." katanya dengan wajah tertunduk.

" Kenapa Mas, apa matanya sakit atau kenapa ?" tanyaku penasaran

" Nggak bisa baca, Bu" jawabnya masih dengan wajah tertunduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun