Mohon tunggu...
Sunardian Wirodono
Sunardian Wirodono Mohon Tunggu... -

Penikmat kopi, rokok, huruf, dan gambar bergerak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jas Ngasem Calon Presiden

8 Juli 2014   16:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:01 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini kisah dari temen Mardiyah Chamim tentang temennya yang bernama Mico, seorang relawan pembuatan film dokumenter Jokowi.
Dalam salah satu adegan di Jakarta, Jokowi hendak disyuting mengenakan jas yang rapi jali. Jokowi, dalam session itu mesti tampil keren dan meyakinkan. Mico telah menyiapkan jas keren bermerek, harganya US$ 5.000 (sekitar Rp 60 juta). Pokoknya, memakai jas itu dijamin jadi ganteng kayak Keanu Reeves.
"Pak Jokowi, ini sudah saya bawakan jas. Silakan dipakai, Pak," kata Mico.
Jas pun berpindah tangan.
Jokowi memandangi jas hitam itu dengan kagum, "Wah, bagus sekali. Halus. Berapa, nih, harganya?"
Itu pertanyaan paling susah bagi Mico. Dia sudah diwanti-wanti kru, Jokowi orang sederhana. Tak mungkin calon presiden ini mau mengenakan jas ekstramahal. Mico pun menjawab, "Hmmmm, murah, Pak. Lima juta rupiah saja kok."
Jawaban Mico membikin Jokowi terperangah,
"Hah! Lima juta rupiah? Mahal itu. Saya punya langganan penjahit jas bagus, di Pasar Ngasem, Yogya. Ongkosnya cuma Rp 750 ribu, sudah termasuk harga kainnya,..." kata Jokowi. Sang calon presiden melanjutkan, "Sudah, saya pakai jas punya saya sendiri, ya."
Jas dari Pasar Ngasem pun dikenakan Jokowi dengan bangga.
Dan giliran Mico yang melongo.
You're rock, Jokowi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun