Mohon tunggu...
masunardi
masunardi Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen

hanya dosen jelata...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gadis Charger, Pelecehan Wanita yang Dibanggakan…?!

13 Januari 2015   17:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:15 1987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_390549" align="aligncenter" width="518" caption="Profesi Unik Jadi Gadis Charger, Kesabaran Tinggi Demi Rp 1 Juta/Hari (finance.detik.com)"][/caption]

Entah apa yang ada di benak panitia atau katanya salah satu calon ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Munas HIPMI XV di Bandung.  Untuk menarik perhatian dan mungkin juga untuk meramaikan suasana atau mungkin juga untuk meraih simpati peserta pada munas tersebut di sediakan gadis charger, istilah yang dipakai untuk menyebut Sales Promotion Girl yang di badannya digantungkan aneka jenis charger untuk dimanfaatkan oleh peserta munas yang kehabisan energi gadget mereka.  Sekilas nampak lucu dan menarik dan mungkin sebagian menganggapnya ide yang sangat kreatif, yang mungkin bisa diidentikkan bahwa seorang pengusaha (muda) harus penuh dengan ide-ide yang segar dan penuh inovasi.

Tetapi saya pribadi menganggapnya sebagai ide gila dan  merendahkan citra perempuan, karena dengan memanfaatkan gadis cantik hanya sebagai tempat menggantung charger.  Lalu apa bedanya dengan tembok atau meja di ruang tunggu bandara yang juga berfungsi sama sebagai tempat colokan charger gadget para penumpang?!  Apa yang terjadi jika sebagian peserta yang menggunakan fasilitas charger berjalan tersebut usil, colak-colek atau melakukan hal-hal lain yang nanti dianggap pelecehan?   Dengan memajang manusia atau wanita sebagai tempat gantungan charger apakah itu bukan bentuk pelecehan tersendiri.  Hmm..tetapi mungkin karena dikemas dalam acara resmi yang dilakukan oleh para pengusaha muda kaya maka itu bisa bermakna inovasi dan kreativitas.  Hmm…entahlah…ilmu saya belum sampai pada level memahami hal itu…

Utsunomiya, Januari 2014

----

Sumber berita dan sumber gambar:
finance.detik.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun