Sebelum aku beranjak, aku tau kau takan berkata, tapi yakin kau bisa mendengar. Kalaupun bisa berkata, kuharap janganlah berkata di hadapanku, karena aku masih saja pemalu, seperti dulu waktu kau mengasuhku. Aku hanya ingin melantunkan doa dengan bobot kekuatan suara yang paling besar yang aku miliki. “Tuhan…, terimalah segala amal baik ayah hamba; ampuni segala amal salah ayah hamba; beri keluasan alam kubur ayah hamba; beri penerangan yang cukup bagi alam kubur ayah hamba; terimalah segala-galanya di sisi keharibaan-Mu dengan keridlaan-Mu; aku tau, Kau tidak akan menghikum bagian dari “ruh”-Mu yang tertitip dalam jasad ayah hamba.”
Dan, aku janji, kelak aku akan berkunjung kembali. [AMIN R ISKANDAR]
NB: Catatan ini, kurang lebih, adalah catatan waktu ziarah kubur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H