Mohon tunggu...
Sunan Gunung Djati Blogger UIN SGD Bandung
Sunan Gunung Djati Blogger UIN SGD Bandung Mohon Tunggu... -

Sunan Gunung Djati adalah Harian Online Blogger Sunan Gunung Djati. Semula berawal dari Komunitas Blogger Kampus UIN SGD Bandung yang terbentuk pada tanggal 27 Desember 2007. Sejak 9 Februari 2009 dapat mengudara di Jagat Internet. Staff Redaksi: Pimpinan Umum: Ibn Ghifarie| Pimpinan Redaksi: Sukron Abdilah| Pengelola dan Keamanan Website: Badru Tamam Mifka, Zarin Givarian, Ahmad Mikail| Desain: Nur Azis| Kontributor Tetap: Pepih Nugraha (Senin-Ngeblog), Neng Hannah (Selasa-Gender), Bambang Q Anees (Rabu-Filsafat), Asep Salahudin (Kamis-Kesundaan), Afif Muhammad (Jumat-Teologi), ASM Romli (Sabtu-Media) Tim Susur Facebook: Cecep Hasanuddin, Reza Sukma Nugraha Tim Susur Blog: Amin R Iskandar, Jajang Badruzaman, Dasam Syamsudin, Dudi Rustandi. Seputar Redaksi: redaksi@sunangunungdjati.com Ayo Ngeblog, Ayo Berkarya! Selengkapnya klik www.sunangunungdjati.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Regenerasi Pemuda Harapan Bangsa

10 November 2009   01:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:23 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terlepas dari dua hal di atas, terkikisnya nasionalisme dapat pula diakibatkan ketidakpuasan pada para petinggi dan pemimpin bangsa ini. Bukan sebuah rahasia, apabila masyarakat saat ini belum menemukan sosok pemimpin ideal yang benar-benar layak dibanggakan. Hal tersebut dipicu beberapa hal, seperti minimnya keteladanan, kebijakan-kebijakan pemimpin yang dinilai menyakiti rakyat, bahkan praktik-praktik tidak berperikemanusiaan yang dilakukan para oknum petinggi dan pemimpin. Hal tersebut seolah-olah mengisyarakatkan idealisme pemuda telah mati oleh banyak faktor, terutama kekuasaan dan uang.

Melihat realitas seperti itu, para pemuda ayo bangkit dari rasa pesimistik! Nasionalisme tak seharusnya pudar dengan beragam alasan tersebut. Karena apabila para pemuda membenahi kekurangan dan mengasah kekompakkan untuk membentengi diri dari hal-hal yang negatif seperti yang telah disebutkan dan berani berkata tidak untuk meneladani oknum-oknum yang telah disebut di atas, maka akan tercipta pemuda harapan bangsa. Dengan demikian, terjadi regenerasi dari pemimpin minim teladan menjadi bangsa dengan kepemimpinan pemuda ideal.[]

*REZA SUKMA NUGRAHA, mantan aktivis mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun