Terlepas dari dua hal di atas, terkikisnya nasionalisme dapat pula diakibatkan ketidakpuasan pada para petinggi dan pemimpin bangsa ini. Bukan sebuah rahasia, apabila masyarakat saat ini belum menemukan sosok pemimpin ideal yang benar-benar layak dibanggakan. Hal tersebut dipicu beberapa hal, seperti minimnya keteladanan, kebijakan-kebijakan pemimpin yang dinilai menyakiti rakyat, bahkan praktik-praktik tidak berperikemanusiaan yang dilakukan para oknum petinggi dan pemimpin. Hal tersebut seolah-olah mengisyarakatkan idealisme pemuda telah mati oleh banyak faktor, terutama kekuasaan dan uang.
Melihat realitas seperti itu, para pemuda ayo bangkit dari rasa pesimistik! Nasionalisme tak seharusnya pudar dengan beragam alasan tersebut. Karena apabila para pemuda membenahi kekurangan dan mengasah kekompakkan untuk membentengi diri dari hal-hal yang negatif seperti yang telah disebutkan dan berani berkata tidak untuk meneladani oknum-oknum yang telah disebut di atas, maka akan tercipta pemuda harapan bangsa. Dengan demikian, terjadi regenerasi dari pemimpin minim teladan menjadi bangsa dengan kepemimpinan pemuda ideal.[]
*REZA SUKMA NUGRAHA, mantan aktivis mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H