Mohon tunggu...
Sunandar Umar
Sunandar Umar Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Ayah yang belajar menulis

Lahir di Suli (Luwu) Sulsel. Konsultan dan pemerhati ekososbud

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kopi Anti-Corona ala Warkop Siama Makassar

9 Maret 2020   16:04 Diperbarui: 9 Maret 2020   16:48 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini kopi bukan lagi sekedar menjadi minum saja, namun telah menjelma menjadi sebuah gaya hidup dan budaya populer di masyarakat. Ngopi bukan lagi hanya menjadi rutinas bapak-bapak di pagi hari sebelum beraktifitas di kantor atau tempat kerja lainnya, atau sekedar menjadi teman di malam hari saat begadang. 

Kopi yang semula hanya dijajakan di warung kopi (warkop) di kampung-kampung dan wilayah pinggiran perkotaan, sekarang telah merambah ke kedai kopi perkotaan hingga ke coffee shop di pusat-pusat perbelanjaan yang tergolong high class. Kebiasaan menyeduh kopi panas kian digemari bukan saja untuk kalangan orang tua, tetapi kini anak muda juga gemar menyeduh kopi. 

Di Kota Makassar, kebiasaan minum kopi sudah turun-temurun, ini terlihat dengan banyaknya warkop yang bertebaran di sudut-sudut kota. Umumnya orang mendatangi warkop untuk dapat merasakan sensasi aroma kopi sambil ngobrol. Selain cita rasa, suasana interaksi sesama pengunjung warkop menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga, tidak sedikit bagi warga Makassar merasa aktifitasnya kurang lengkap bila dalam sehari tidak nongkrong di warkop.

Komunitas Warkop Makassar (Sumber: Saleh Ibarahim)
Komunitas Warkop Makassar (Sumber: Saleh Ibarahim)
Beberapa tahun belakangan ini, rutinitas 'ngopi' di  Makassar dapat dikatakan semakin bertumbuh. Seiring makin menjamurnya kedai kopi dengan konsep modern, kaum muda pun semakin ramai menyeduh kopi yang dulunya didominasi kalangan dewasa.

Di tengah gempuran kedai kopi dengan konsep modern, sejumlah warkop tradisional mampu bertahan melayani pelanggannya. Selama puluhan tahun warkop tradisional ini tetap menjadi destinasi warga kota untuk menjalankan 'ritual'nya setiap hari.

Warkop Siama salah satu warkop tradisional yang mampu eksis di tengah kompetitifnya usaha warung kopi di Makassar. Warkop Siama berdiri tahun 2000, yang bertempat di Jalan Urip Sumoharjo Nomor 25 D Kota Makasasar, Sulawesi Selatan. Warkop ini pada awal operasinya memiliki 2 menu andalan, yaitu kopi hitam dan kopi susu.

Seiring perjalanan waktu, penikmat kopi dapat merasakan kopi yang diracik dengan campuran tanaman herbal dari Korea yakni ginsheng. Satu di antaranya kopi untuk orang dewasa, kopi tersebut diracik khusus untuk menambah vitalitas bagi pria dewasa. 

Dengan merebaknya wabah virus corona atau COVID-19 di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, membuat masyarakat Indonesia meningkatkan kewaspadaan melalui pola hidup sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satunya dengan mengkonsumsi makanan dan minuman tradisional yang terbuat dari ramuan herbal.

Warkop Siama yang selama ini meracik kopi secara tradisional itu, menyiapkan kopi rempah. Kopi rempah Warkop Siama dinamai Kopi Anti-Corona. Kopi rempah ini banyak diminati pengunjung, yang diracik sendiri oleh Muhammad Saleh Ibrahim alias Musa, sang pemilik Warkop Siama.

Musa mengatakan, kopi rempah itu berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki suasana hati, mengurangi stres, melancarkan pencernaan, dan mencegah infeksi. 

Musa mengaku bahwa kopi Anti-Corona merupakan perpaduan rasa kopi, susu cream, jahe, dan kapulaga. Semuanya menggunakan bahan herbal Indonesia, dengan harga yang sangat terjangkau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun