Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menanti Parameter Hasil Kick Off Makan Bergizi Gratis

9 Januari 2025   10:01 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:07 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak membawa pulang MBG tidak habis (Kompas/Agus Susanto/kompas.id)

Kick off makan bergizi gratis (MBG) resmi dimulai pada 6 Januari 2025. Program yang semula diberi nama makan siang gratis (MSG) dirancang untuk memastikan bahwa penerima manfaat yang terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan ibu hamil serta ibu menyusui mendapatkan asupan gizi yang memadai. 

Sebab melalui program makan siang gratis yang diubah menjadi makan bergizi gratis, Presiden Prabowo Subianto berharap bisa meningkatkan IQ dan minat belajar anak-anak Indonesia. 

Tak hanya itu, presiden juga menjadikan program makan bergizi gratis sebagai upaya pemerintah untuk menangani masalah stunting di Indonesia. Artinya, program makan bergizi gratis mempunyai maksud dan tujuan yang jelas termasuk 3 poin tadi. Terutama untuk memberikan dampak postif yang akan berkontribusi terhadap kemajuan dunia pendidikan. 

Program andalan Presiden Prabowo Subianto-Gibran ini diharapkan dapat menyentuh 3 juta penerima manfaat selama Januari hingga Maret 2025. Kemudian jumlah tersebut diharapkan akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir 2025.

Dengan maksud dan tujuan yang jelas dan totalan angka penerima manfaat yang menunjukkan sebagai target yang serius, apa yang menjadi parameter hasil kick off makan bergizi gratis ini? 

Jika dilihat dari kesiapan anggaran yang alokasinya baru berada di angka Rp71 triliun, sementara kebutuhan dana untuk program MBG sampai akhir Desember 2025 dibutuhkan kisaran angka lebih dari Rp400 triliun, tentu bukan pencapaian target 15 juta penerima manfaat dan tercapainya dana anggaran dibutuhkan, yang menjadi parameter keberhasilan program makan bergizi gratis. Lantas apa parameter keberhasilan program makan bergizi gratis? 

Ada beberapa variabel yang bisa dijadikan parameter keberhasilan makan bergizi gratis berdasarkan target 15 juta penerima manfaat jika dikorelasikan dengan 3 poin maksud atau tujuan makan bergizi gratis di atas, antara lain sebagai berikut:

1. Persentase peningkatan tingkat kecerdasan (IQ) penerima manfaat MBG usia sekolah dari 15 juta yang termasuk di dalamnya. 

2. Persensentase peningkatan minat belajar anak-anak sekolah penerima manfaat MBG dari 15 juta yang termasuk di dalamnya. 

3. Persentase keberhasilan penanganan stunting dari penerima manfaat MBG usia balita masa pertumbuhan dan perkembangan dari 15 juta yang termasuk di dalamnya. 

Ketiga variabel tersebut lalu diolah berdasar jumlah penerima manfaat yang dapat dicapai, berarti ada 15 juta data penerima manfaat yang hasilnya akan diukur bila memang target tersebut tercapai. Dari 15 juta penerima akan dibagi terlebih dahulu sesuai kategori usia termasuk balita, ibu hamil dan ibu menyusui. 

Lalu parameter awal dari 3 juta penerima manfaat yang diharapkan tercapai selama Januari-Maret 2025, apakah program makan bergizi gratis sudah memiliki data awal terkait kapasitas IQ, minat belajar anak dan pertumbuhan serta perkembangan ibu hamil, menyusui atau anak usia balita untuk mengukur tingkat stunting. 

Berdasarkan data yang dimiliki dari 3 juta hingga 15 juta penerima manfaat bila targetnya tercapai, berapa lama kemudian perubahan atau peningkatannya dapat diamati? Apakah setelah 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun atau lebih setelah program makan bergizi gratis dilaksanakan?

Sehingga menjadi sangat penting bagi penyelenggara program makan bergizi gratis mempunyai data awal penerima manfaat yang valid terkait data perkembangan IQ, tingkat minat belajar dan pertumbuhan serta perkembangan ibu menyusui, ibu hamil dan anak usia balita (ini bila hanya merujuk pada maksud dan tujuan tiga poin), yang lalu menjadi parameter dalam mengamati dan menguji untuk mengetahui hasil dari program makan bergizi gratis,

Ibarat pertandingan sepak bola, bagi penggemar, penonton dan penggila olah raga yang satu ini, mereka tidak hanya sekadar menanti-nanti kick off sebuah pertanding sepak bola yang akan seru ditonton dan memberi hiburan, tetapi juga menanti-nanti permainan individunya, kerja sama tim, gol-golnya dan tentu saja hasil akhirnya yaitu kemenangan. 

Jadi, kini masyarakat menanti-nanti paramater kick off program makan bergizi gratis. Apakah pemerintah akan transparan untuk membuka data penerima manfaat sebagai data awal untuk parameter keberhasilan program makan bergizi nantinya, di akhir pelaksanaan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun