Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Maafkan Ayah! YouTube Telah Mengambil Alih Masa Kecilmu

14 Desember 2024   14:22 Diperbarui: 14 Desember 2024   14:22 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustarsi. (Shutterstock) /kompas.com

Namun konten-konten semacam itu banyak sekali. Konten itu meniadakan logika, mengundang bahaya dan membuatmu berpikir bahwa mainan-mainan baru bisa didapat oleh seorang anak tanpa perlu membelinya atau bekerja terlebih dahulu. Semua tampak 'abrakadabra', sudah ada di depan mata, di tempat-tempat berbahaya pula. Ini kreator konten atau dukun mainan?

Sejak itu, ayah menyadari bahwa selain pengaruh positif, YouTube juga memberikan pengaruh negatif yang jauh lebih banyak, lebih dahsyat dan lebih kompleks bagi dirimu. Ironisnya, ayah tak sanggup sepenuhnya mencegahmu untuk tidak berinteraksi dengannya.  

Maafkan ayah Nak! Ayah tak lagi punya waktu dan daya berlebih untuk bisa bertarung melawan dominasi YouTube dan kawanannya untuk bisa sesering mungkin bersamamu. Ayah hanya bisa menyerahkan pada ibumu agar semaksimal mungkin menjagamu dari pengaruh buruk YouTube. 

Karena waktu dan daya yang ayah miliki telah jauh lebih dulu dibaktikan pada pekerjaan untuk menukarnya dengan sejumlah penghasilan demi mencukupi kebutuhan kita. Pekerjaan, yang bahkan senantiasa membuat kita hanya bisa bertemu satu kali sepekan. Dan dengan pendapatan ayah yang masih jauh dari harapan, ayah kerap membatalkan keinginanmu lantaran keuangan yang tak memungkinkan.  

Lebih sedih, tiap ayah pulang di akhir pekan kamu sudah terlelap, Nak. Bila pun masih terjaga, ayah yang sudah lelah segera merebah tanpa sempat bercengkrama. Lalu lagi-lagi, YouTube yang menggantikan ayah menemanimu. Tak jarang kesedihan lebih meraja, karena pelukan yang ayah rindukan tak kesampaian lantaran kamu lebih memilih sibuk dalam diam bersama YouTube.

Maafkan ayah! Sampai saat ini masih belum mampu merebut hatimu sepenuhnya dari sebagian masa kecilmu yang telah diambil alih oleh YouTube. Tetapi ayah masih bersyukur, ada dampak positif YouTube yang masih singgah dan terbaca didirimu. Sampai suatu saat kau berkata "Aku rindu ayah" berulang kali melalui video call atau voice message, ayah yakin pada saatnya nanti, YouTube akan kita buat bertekuk lutut.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun