Salah satu program unggulan Presiden Prabowo saat Pilpres adalah makan siang gratis. Baginya program makan siang gratis dapat direalisasikan dengan prediksi ketersediaan anggaran yang ada.Â
Prediksi anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan program makan siang gratis yang akan diberikan pada anak usia sekolah dan ibu hamil diperkirakan mencapai Rp460 triliun. Dari mana nantinya anggaran untuk program makan siang gratis ini didapat?
Saat itu dijelaskan program makan siang gratis akan diberikan untuk anak-anak Pra SD (anak usia dini) hingga SMA/SMK. Diperkirakan, pra SD (anak usia dini) sebanyak 30 juta anak, SD sebanyak 24,0 juta murid dan SMP sebanyak 9,8 juta murid. Lalu anak SMA & SMK 10,2 juta murid. Para santri di pesantren total ada 4,3 juta orang, dan untuk ibu hamil ada 4,4 juta jiwa.
Prabowo menjelaskan, program makan siang gratis yang diubah menjadi makan bergizi gratis (MBG), akan dijalankan menggunakan alokasi dana APBN untuk pendidikan dan perlindungan sosial. Menurutnya, anggaran 2024 untuk pendidikan dan perlindungan sosial saja sangat besar dan dirasa cukup untuk memulai program ini.
Ia memaparkan, untuk anggaran pendidikan pemerintah mengalokasikan dana Rp660 triliun. Sedangkan untuk anggaran bantuan sosial sudah disiapkan dana sebesar Rp500 triliun. Jadi jika pemerintah mengambil sebagian dana dari anggaran ini, ia merasa program tersebut dapat dijalankan.
Tetapi sebelum program makan siang gratis berjalan, utak-atik anggaran sudah mengalami perubahan. Mulai dari nama programnya yang semula makan siang gratis lalu berubah menjadi sarapan bergizi gratis hingga ke makan bergizi gratis. Anggaran per porsi makanan pun berubah dari yang semula Rp15.000 per porsi menjadi Rp7.500 per porsi.Â
Sementara berdasarkan hasi uji coba yang pernah dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dalam suatu kesempatan yang lalu di SMAN 70 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, didapat angka ideal antara Rp20.000-Rp25.000 per porsi untuk makan bergizi gratis.Â
Heru mengatakan biaya makanan untuk pelaksanaan program tersebut Rp25 ribu per porsi. Heru Budi dan Gibran membagikan sebanyak 1.075 boks makanan kepada siswa SMAN 70. Menu makanan tersebut nilainya Rp25 ribu per porsi ditambah dengan susu berukuran 110 ml.
"Jadi 1.075 berarti 1.075 boks yang kita bagikan. Kurang lebih Rp25.000 plus susu tadi dari Mas Gibran dan gizinya kita sudah hitung kalorinya 781 kalori. Semua yang kita bagikan, kalau kami bagikan kami cek juga kalorinya," kata Heru Budi di SMAN 70 Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2024).
Di anggaran 2025, pemerintah telah mematok anggaran Rp71 triliun untuk merealisasikan program Makan Bergizi Gratis. Dari anggaran itu, 20 persen atau sekitar Rp14 triliun digunakan untuk pengadaan susu segar. Pemerintahan Joko Widodo memastikan sudah memasukkan program makan bergizi gratis dalam Rancangan APBN 2025. Â
Meskipun besaran anggaran sudah ditentukan, untuk rincian lebih lanjut program MBG ini belum bisa dipastikan seberapa besar anggaran per porsinya bagi tiap anak. Juga belum diketahui menu apa yang akan disajikan. Masihkah tetap berada di angka Rp15.000 per anak atau malah berkurang menjadi Rp7.500. Hitungan rincian ini masih dalam tahap proses penyempurnaan dari tim penyelenggara MBG.
Di tengah proses penyempurnaan utak-atik rincian anggaran MBG, muncul ide penggunaan ikan kaleng, termasuk sarden oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Alasannya, ikan kaleng memiliki kandungan protein yang mencukupi.Â
Dari segi kalkukasi anggaran, harga ikan kaleng kemasan per buah bergantung dari merek atau brand-nya. Untuk harga ikan kaleng kemasan merek botan dengan berat 425 gram berada di kisaran Rp30.000- Rp40.000. Satu kaleng ikan kemasan 425 gram bisa digunakan untuk 4- 8 porsi. Jadi perkiraan harga satu porsi jika menggunakan hitungan 8 porsi (porsi sedikit) dapat di angka rata-rata Rp4.375 per porsi. Tentu jauh lebih murah bila memakai merek lain.Â
Tetapi masalahnya, konsumsi ikan kaleng memiliki batasan konsumsi 2 (dua) sampai 3 (tiga) porsi per minggu. Selain itu, informasi 4 (empat) tahun lalu tentang ikan kaleng kemasan, yang pernah sempat membuat heboh masyarakat dengan berita ditariknya 27 merek ikan kemasan kaleng dari peredaran karena positif mengandung parasit cacing atau cacing jenis Anisakis Sp, apakah sudah aman dikonsumsi bila satu atau lebih dari 27 merek itu yang nantinya akan digunakan untuk program MBG?
Jangan-jangan, ide penggunaan ikan kaleng kemasan untuk program MBG merupakan upaya mengefisiensi dan mengefektifitaskan anggaran yang masih dalam tahap hitung-hitungan. Sehingga kalkulasi anggaran program MBG dengan alasan efisiensi dan efektivitas pada akhirnya akan berimbas pada harga per porsi per anak secara keseluruhan tanpa melihat lagi kandungan nilai kesempurnaan gizinya. Ujung-ujungnya, realisasi program MBG hanya asal ada atau dijalankan tapi tidak menyentuh tujuan utamanya, yaitu memberikan asupan yang mengandung gizi untuk mencerdaskan anak bangsa.
Di luar hitung-hitungan pelaksanaan program, anggaran Rp 71 triliun untuk tahun 2025 yang memang telah dicanangkan sejak era Jokowi dari mana asalnya jika anggaran tersebut masuk ke dalam alokasi anggaran pendidikan. Sedangkan menurut Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan dalam program Gaspol Kompas.com yang tayang di YouTube Kompas.com pada 16 September 2024, "...program makan bergizi gratis tidak akan mengambil pos anggaran pendidikan. Anggaran sendiri saja. Jadi, enggak mengganggu anggaran pendidikan karena anggaran pendidikan itu sudah banyak kepakai untuk yang macam-macam"
Berdasarkan pendapat Ketua Dewan Pakar PAN tersebut, anggaran pendidikan yang alokasinya dijatah sebesar  Rp722,6 triliun untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, tidak akan berkurang peruntukkannya. Termasuk untuk program MBG.Â
Namun apabila meninjau dari alokasi anggaran pendidikan tahun sebelumnya, di 2024 ketika pemerintah sudah menganggarkan pendidikan di angka Rp660,8 triliun lalu meningkat dibanding anggaran pendidikan tahun 2023 Â yang mencapai Rp612,2 triliun, anggaran pendidikan tahun 2025 tidak mengalami peningkatan bila dipotong Rp71 triliun untuk program MBG. Â Â Â
Di sisi lain, beredar informasi bahwa  program Makan Bergizi Gratis (MBG) didukung oleh pendanaan pemerintah China, yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Dukungan pembiayaan itu disampaikan saat Prabowo menemui Presiden China Xi Jinping.
Dukungan itu dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah China dengan Pemerintah Indonesia. Prabowo dan Xi Jinping menyaksikan penandatanganan kerja sama itu.Â
Kedua negara dalam hal ini menyepakati pendanaan MoU bertajuk Food Supplementaion and School Feeding Programme in Indonesia. Bila berita terkait pendanaan itu benar, muncul pertanyaan, apakah pendanaan ini cuma-cuma alias gratis sesuai dengan nama programnya?Â
Tetapi jika pendanaan yang dimaksud dalam MoU tersebut adalah hutang yang harus dibayar, maka sudah sepatutnya pemerintah mengkaji ulang anggaran program makan bergizi gratis ini. Jika hasil kajian menunjukkan keharusan untuk menunda atau membatalkan program MBG sementara waktu, atau bahkan bila pilihan terbaiknya adalah meniadakan program MBG ketimbang menjalankan program tetapi dari dana utang dan terindikasi tidak mampu menjangkau tujuan utama dari program MBG, masyarakat pasti lebih memilih untuk tidak menerima program MBG. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H