Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Atasi "Zoning Out" dengan Teknik Baca Kilat 1 Halaman Per Detik

7 November 2024   09:21 Diperbarui: 7 November 2024   09:30 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik/Kompas.com

Di era digital seperti sekarang, ketika informasi bergulir sedemikian cepat, kita tak bisa lagi mengandalkan cara baca biasa jika tak mau ketinggalan. Kita membutuhkan teknik membaca cepat. Membaca cepat sendiri dapat diartikan sebagai sistem membaca yang menggunakan kecepatan tanpa mengabaikan pemahaman dari isi bacaan.

Dengan teknik membaca cepat (speed reading) dengan sendirinya kita akan mampu mengatasi zoning out. Sebab orang yang hanya membaca dengan cepat tanpa memahami isi bacaan belum bisa dinilai sebagai pembaca cepat. Memahami isi bacaan lewat membaca cepat sangat dibutuhkan daya konsentrasi tinggi. Sehingga pikiran yang bisa saja akan mengembara kemana-mana (zoning out) secara otomatis sudah dibatalkan dengan sendirinya.    

Tetapi teknik membaca cepat tidak mudah dikuasai oleh setiap orang bahkan oleh 'kutu buku' sekalipun. Karena teknik membaca cepat mempunyai banyak kaidah yang harus dipelajari, ditekuni dan dilatih. Secara teknis kecepatan membaca dapat diukur melalui rumusan antara lain:

1. Rumus kecepatan membaca; KPM = JK/tM dan KPM = JK x 60/tD

KPM: Kecepatan membaca per menit, JK: Jumlah kata yang dibaca, tM: Waktu tempuh baca dalam satuan menit, tD: Waktu tempuh     baca dalam satuan detik

2. Rumus pemahaman isi bacaan (PIB); PIB = B/SM x 100% 

PIB: Pemahaman isi bacaan, B: Skor bobot perolehan tes yang dijawab dengan benar, SM: Skor maksimal

3. Rumus kecepatan efektif membaca (KEM); JK/tM x B/SM

KEM: Kecepatan efektif membaca, JK: Jumlah kata yang dibaca, tM: Waktu tempuh baca dalam satuan menit, B: Skor bobot     perolehan tes yang dijawab dengan benar, SM: Skor maksimal 

Berdasarkan rumusan di atas, kemampuan membaca cepat seseorang dapat diuji tingkat kecepatannya, pemahamannya dan efektifitasnya serta tentunya hasil masing-masing orang akan berbeda. Jika hasilnya maksimal maka dapat dipastikan bahwa pembaca yang menerapkan teknik membaca cepat akan terhindar dari zoning out. 

Untuk tingkat kecepatan rata-rata, didapat data bahwa ukuran kecepatan siswa Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah 200 kpm, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah 250 kpm, mahasiswa sarjana (S1) adalah 325 kpm, dan pasca sarjana (S2) adalah 400 kpm. Maka untuk kecepatan membaca rata-rata per detik secara keseluruhan didapat angka rata-rata 3.33-6.67 kata per detik.      

Walaupun dalam teknik membaca cepat terdapat teknik membaca seperti selecting (seleksi atau baca-pilih), skipping (baca-lompat), previewing atau search reading (teknik untuk mendapat gambaran umum), dan teknik SQ3R yang dipopulerkan oleh Francis P. Robinson pada 1941. SQ3R merupakan teknik membaca cepat yang terdiri dari lima langkah yaitu survey, question, read, recite, dan review. Pada dasarnya, teknik membaca cepat terdiri dari dua teknik yaitu scanning dan skimming. 

1. Scanning atau pindai
Scanning atau memindai adalah suatu proses membaca cepat untuk menemukan informasi tertentu yang diperlukan oleh pembaca. Dalam scanning ini pembaca akan menemukan informasi dengan menggunakan petunjuk misalnya huruf besar, garis bawah, angka, dalam kurung, dan lainnya yang mudah dikenali pembaca.

2. Skimming atau layap
Teknik skimming atau layap digunakan untuk melihat inti-inti atau poin-poin penting dari apa yang disampaikan oleh penulis tanpa membaca teks secara detail. Skimming ini dilakukan dengan cara pembaca melihat bagian-bagian terpenting dari teks sepintas tanpa harus mendalami atau memahami lebih dalam isi bacaan.

Di luar semua teknik tersebut, ada sebuah teknik baca yang disebut baca kilat dan dipopulerkan oleh Agus Setiawan. Teknik atau metode yang digunakan juga identik dengan dua teknik membaca cepat, yakni teknik scanning dan skimming. 

Tetapi teknik baca kilat menjadi berbeda ketika ada narasi mencengangkan dalam judul buku "Bacakilat: Kiat Membaca 1 Halaman/Detik dengan Pemahaman Tinggi" hasil karyanya. Sebuah narasi yang cenderung fantastis, bombastis dan memunculkan pertanyaan, apakah rasional membaca 1 halaman buku per detik dengan pemahaman tinggi? 

Satu halaman kertas ukuran A4 dengan tulisan (kata-kata) penuh satu halaman bisa terdiri dari 300-400 kata. Jika merujuk pada kecepatan membaca dengan angka rata-rata 3.33-6.67 kata per detik, maka tentu saja tidak rasional kalau mengatakan 300-400 kata dapat dibaca hanya dalam 1 detik dengan pemahaman yang tinggi pula. 

Namun untuk sejumlah orang dengan ketekunan, latihan yang konsisten serta disiplin dalam melaksanakan kaidah-kaidah yang diajarkan oleh teknik baca kilat, membaca 1 halaman per detik menjadi tantangan menarik yang yakin dan pasti bisa dibuktikan. 

Dan salah satu pembuktian yang sedekat ini bisa ditunjukkan oleh teknik membaca cepat maupun baca kilat adalah mencegah terjadinya zoning out dalam membaca.

Referensi

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6932898/3-teknik-membaca-cepat-ini-pengertian-dan-tujuannya.

https://www.slideshare.net/slideshow/tugas-b-indonesia-26816158/26816158#12

https://tirto.id/teknik-teknik-dalam-membaca-cepat-manfaat-dan-langkah-langkahnya-gRRQ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun