Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memakna Kembali Open to Work Anies dalam Meredam Desperate

9 Oktober 2024   15:42 Diperbarui: 9 Oktober 2024   16:09 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: CHY/HERYUNANTO/kompas.id

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang dikenal dengan sebutan Abah Anies membuat ramai ruang digital dengan mengubah statusnya menjadi "Open to Work" di LinkendIn.

Open to Work atau terbuka untuk bekerja merupakan status yang umumnya sudah digunakan sebagai tagar atau banner di platform LinkendIn bagi para pencari kerja terutama Gen Z.

Tetapi belakangan tagar atau banner Gen Z di platform LinkendIn ramai-ramai diubah dengan menggunakan tagar atau banner #Desperate alias putus asa agar dilirik pemberi kerja. Mengapa Gen Z justru memasang tagar atau banner desperate atau putus asa untuk mendapatkan pekerjaan?  

LinkedIn selama ini dikenal sebagai platform untuk berjejaring secara profesional. Akun-akun atau orang-orang yang masuk ke dalamnya mempunyai harapan besar untuk terhubung dengan pihak-pihak pemberi kerja. Kemudian dapat menawarkan kemampuan dan pengalaman mereka sehingga bisa 'terjaring' oleh pihak pemberi kerja.

Sulit dapat kerja akibat kesempatan lapangan kerja yang kian menyusut, pemutusan hubungan kerja massal yang makin banyak terjadi karena perusahaan gulung tikar, ketatnya persaingan, dampak transformasi digital yang masif, persyaratan yang semakin tak masuk akal dan penyebab lainnya, yang lalu dialami oleh Gen Z membuat banyak dari mereka merasa putus asa hingga ramai memasang tagar atau banner desperate di platform LindkendIn.

Namun kenyataannya, meski mereka memakai tagar atau banner #Desperate untuk mendapatkan simpati dari pemberi kerja, mereka tidak lantas menerima tawaran apa pun yang diberikan para pemberi kerja. 

Bahkan pada saat sebelumnya, mereka para calon pekerja memasang tagar atau banner #OpentoWork juga mengungkapkan bahwa para pemberi kerja tidak mencoba berkomunikasi, dan bagi mereka hal itu menjadi tak masuk akal. Terlebih saat ada yang menanggapi atau merespon, pemberi kerja hanya memuji tanpa menawari posisi.

Berangkat dari pengetahuan atas penyebab Gen Z sulit dapat kerja dan memakna kembali #OpentoWork distatus LinkendIn Abah Anies yang sesungguhnya sudah umum digunakan oleh G Zen pada status LinkendIn mereka, menunjukkan bahwa secara tersirat dalam cara berpikir baik sangka (positif) Abah Anies bermaksud hendak meredam narasi desperate atau putus asa para pencari kerja Gen Z, memotivasi kembali dan ingin memberikan inspirasi untuk tidak menyerah. 

Untuk lebih memahami maknanya mari kita simak apa yang tersirat dalam cara berpikir baik sangka (positif) atas status #OpentoWork yang dipasang oleh Abah Anies di platform LinkendIn:

1. Abah Anies atau Anies Baswedan adalah seorang tokoh dengan sejumlah pengalaman jabatan prestise yang pernah didudukinya. Tetapi seusai tidak memenangkan kontestasi Pilpres untuk periode 2024-2029 dan gagal dalam mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta di Pilkada 2024 ia tidak menunjukkan kesedihan atau keterpurukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun