Sehingga setelah mendapatkan momen set up, yang premisnya justru dibuat oleh para pengkritik. Dan kemudian sesudah para pengkritik terbawa oleh narasi serta situasi kritik yang terbangun, mereka malah marah atau tak terima ketika direspon dengan punchline politik. Apa pula yang dimaksud punchline politik?
Punchline politik adalah garis pukul atau 'bagian pukulan', yang dilakukan oleh orang yang dikritik sebagai respon atas set up yang sebelumnya dibangun atau disampaikan melalui kritik politik oleh orang-orang dengan nada merundung atau mengolok-olok.
Contoh punchline politik yang pernah terjadi dan dilakukan adalah momen ketika Gibran menggunakan jaket berwarna biru dengan logo Naruto saat segmen kedua debat keempat Pilpres 2024. Punchline politik yang ditunjukkan oleh Gibran terdapat pada tulisan yang tertera di belakang jaket birunya, yaitu tulisan 'Samsul'.
Siapa yang mengira bila Gibran justru memberikan 'bagian pukulan' dari set up yang telah dinarasikan dan telah dibangun oleh para pengkritik dengan kata 'samsul' yang mengandung unsur perisakan atau olok-olok atas momen kekeliruan yang pernah dialaminya.
Seperti diketahui bahwa kata 'samsul' merujuk pada singkatan asam sulfat saat Gibran salah sebut asam folat jadi asam sulfat.
Momen punchline politik lainnya terjadi pada saat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, pergi blusukan di Kampung Barat, Desa Daru, Jambe, Tangerang, Banten.
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu didampingi calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kabupaten Tangerang Zulkarnain-Lerru Yustira, yang kabarnya sekarang telah mendapatkan nomor urut 3 (tiga) di Pilkada 2024.
Kaesang ketika itu tampak mengenakan kemeja polo berwarna hitam dibalut dengan rompi berwarna senada. Namun yang menyita perhatian banyak orang adalah tulisan pada rompi yang dikenakan Kaesang.
Tulisan tersebut merupakan bentuk punchline politik atas set up yang sebelumnya telah banyak dinarasikan, disampaikan dan dibangun oleh para pengkritik dalam rangka mengkritik cara-cara berpolitik Jokowi melalui sebutan nama lahir Jokowi, yakni Mulyono.
Nama Mulyono rupanya merupakan nama lahir Jokowi atau Joko Widodo yang mengalami perubahan karena dirinya terserang berbagai masalah kesehatan semasa kecil.
Mulyono yang memiliki arti "mulia" kemudian dianggap tidak sesuai untuk kondisi bayi tersebut. Oleh karena itu, orang tuanya sepakat mengubah nama anaknya dari Mulyono menjadi Joko Widodo. Arti dari nama itu adalah selamat dan sejahtera”.