Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Manfaat Membangun Chemistry Bonding dalam Pola Asuh Anak Lewat Belajar dan Bermain

25 September 2024   19:18 Diperbarui: 26 September 2024   23:58 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | FREEPIK

Pengertian Chemistry dan Bonding

Chemistry dan bonding adalah dua kata yang bermakna identik. Sama-sama bermakna keterhubungan atau ikatan manusia. Chemistry adalah perasaan saling terhubung yang terbangun di antara dua orang. Chemistry dalam makna ini merupakan konotasi, yang lebih sering digunakan untuk pasangan hubungan kekasih.

Sepasang kekasih dengan energi ketika satu sama lain memiliki koneksi yang kuat, kesamaan yang sering dirasakan dan selaras dalam berbagai hal, umumnya terwujud dari hubungan pertama (kencan pertama) hingga berpuluh tahun kemudian. Hubungan chemistry didasari oleh rasa yang diberikan satu sama lain, seperti rasa kebahagiaan, kenyamanan, dan saling menghargai satu sama lain.

Sedangkan bonding adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti ikatan. Bonding seringkali digunakan untuk aktivitas yang membentuk ikatan positif antara dua orang atau lebih. Di dunia kerja misalnya, bonding dimaknakan sebagai kebersamaan atau sebuah ikatan yang terbentuk karena rasa kekeluargaan  atau persaudaraan, lebih dari sekedar bekerja sama sebagai hubungan sesama karyawan atau profesional biasa.  

Kekuatan bonding sangat diperlukan dalam menjalankan setiap pekerjaan, mengambil sebuah keputusan, penyelesaian masalah dalam bekerja, mengarahkan pekerjaan kepada target dan tujuan yang sesuai dengan visi dan misi.   

Membangun Chemistry Bonding dengan Pola Layanan Asih, Asuh dan Asah

Baca juga: Berpikir Bodo Amat

Chemistry dibangun melalui rasa, sifat yang terbangun di dalamnya berakar dari batin atau jiwa. Membangun chemistry antara orang tua dan anak tentu jauh lebih mudah dibanding pasangan kekasih. Sebab antara orang tua dan anak sudah memiliki chemistry (tautan batin) sejak masih dalam kandungan.

Tautan batin antara orang tua dan anak tidak terlepas dari ikatan genetis dan biologis yang melatarbelakanginya. Tetapi yang perlu diketahui, tanpa adanya penerapan pola asuh anak yang baik dan benar, chemistry antara orang tua dan anak tidak dapat bertumbuh dan berkembang secara baik dan permanen hingga bisa cenderung meluntur.  

Sementara bonding atau ikatan emosional lebih condong dibangun atau terbangun lewat aktivitas fisik atau gerak. agar antara orang tua dan anak terjalain ikatan emosional yang kuat dan mendalam yang terbentuk seiring pola pengasuhan yang diterapkan. 

Maka membangun chemistry bonding dalam pola asuh anak dapat dilakukan dengan cara menerapkan pola layanan asih, asuh dan asah pada anak. Layanan asih artinya memberikan sentuhan kasih sayang seperti membelai, mengecup, menggendong, memeluk, memandikan, memakaikan pakaian dan lainnya. 

Layanan asuh maksudnya menerapkan kebersamaan dengan memperhatikan sekaligus mengarahkan tumbuh kembang anak ke arah positif dan berkualitas. Kebersamaan dalam perhatian dan pengarahan dapat meliputi memerhatikan gizi anak, kesehatan fisik dan mentalnya, menstimulasi anak untuk menirukan gerakan dan suara, mengajak berkomunikasi dan berkegiatan kreatif serta aktivitas positif lainnya.

Terakhir layanan asah, orang tua selalu berupaya untuk melakukan layanan asih dan asuh secara berkesinambungan, memperbaiki kekurangan respon, empati dan cara orang tua, menggali potensi anak dan mencari tahu atau menemukan solusi bila anak terdeteksi tidak bertumbuh dan berkembang secara optimal.

Manfaat Chemistry Bonding dalam Pola Asuh Anak yang Diterapkan Lewat Belajar dan Bermain

Dengan menerapkan pola layanan asih, asuh dan asah sebagai pola asuh anak, chemistry bonding antara orang tua dan anak tentu akan terbentuk optimal, kuat dan mendalam. Lantas bagaimana cara menerapkan pola layanan asih, asuh dan asah agar chemistry bonding yang terbangun sekaligus memberikan manfaat yang maksimal?

Salah satu cara terbaik dan efektif yang bisa dilakukan dalam menerapkan pola layanan asih, asuh dan asah adalah lewat metode belajar dan bermain atau belajar sambil bermain.

Sebuah studi di Indonesia menyebutkan bahwa banyak nilai positif yang berkembang secara natural ketika anak bermain, khususnya permainan tradisional. Studi lain menunjukkan bahwa nilai ujian anak-anak dapat meningkat saat menggunakan games sebagai media belajar. Anak-anak cenderung terdorong untuk mengembangkan karakter yang bermoral ketika bermain.

Seperti telah diuraikan di atas, pola layanan asih, asuh dan asah yang diterapkan orang tua kepada anak dapat membangun chemistry bonding yang optimal, kuat dan mendalam. 

Oleh karena itu, dalam memberikan sentuhan kasih sayang (asih), kebersamaan dengan memperhatikan dan mengarahkan tumbuh kembang anak ke arah positif dan berkualitas (asuh), dan melaksanakan layanan asih dan asuh secara berkesinambungan serta mengevaluasinya (asah), chemistry bonding yang terbangun optimal, kuat dan mendalam serta dibangun lewat belajar dan bermain akan memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak antara lain:

1. Menumbuh kembangankan empati dan respon anak jauh lebih cepat tanggap dan efektif atas kasih sayang dan perhatian yang telah diberikan.

2. Membangun rutinitas aktivitas yang sehat.  

3. Menumbuhkan sikap kedispilinan pada anak.

4. Membangun kepekaan sosial anak menjadi jauh lebih tajam untuk saat-saat belajar dan bermain melibatkan orang lain atau anak-anak lain sebayanya.

5. Membantu mengembangkan keterampilan atau kemampuan sensorik, motorik dan kognitif anak. 

6. Membentuk fisik, mental dan spiritual yang positif pada anak.

7. Menanamkan daya juang dan mengembangkan karakter bermoral.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun