Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berpikir Mesum

14 Agustus 2024   11:42 Diperbarui: 14 Agustus 2024   11:48 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: thedailybeast/liputan6.com

Pikiran-pikiran mesum yang terbaca antara lain bisa dilihat dari meningkatnya pencarian link video Audrey Davis di ruang-ruang stensil, komentar-komentar yang menarasikan bentuk tubuh, ukuran payudara, warna kulit, keinginan menjadi pemeran pengganti pria, berfantasi liar bersama sang pemeran atau pikiran-pikiran lain yang mengarah pada perbuatan mesum. Bahayanya, pikiran-pikiran mesum dengan kuantitas yang sedemikian besar tapi tanpa penyaluran yang sah, cenderung akan dilampiaskan dengan cara-cara mengancam, memaksa atau melawan norma kebaikan, adab, adat istiadat, agama dan hukun yang berlaku.

Dikutip dari lifestyle.kompas.com, sebuah penelitian di Ohio membeberkan hasil studi mengenai perilaku berpikir (mesum) manusia terhadap seks, terutama pria. Penelitian yang dipimpin oleh seorang Profesor dari Ohio State University’s Mansfield, Dr Terri Fisher, melibatkan sejumlah mahasiswa/i yang terdiri dari 163 perempuan dan 120 pria.

Satu kesimpulan mencengangkan, dalam satu hari pria bisa membayangkan seks setiap tujuh detik. Dan bila diakumulasikan, selama sekitar 16 jam dalam kondisi terjaga, pria memikirkan tentang seks sebanyak 8000 kali. Apakah ini wajar?

Penelitian tersebut tidak menyebutkan variable untuk pria normal, hiper , berkelainan seks atau mereka yang telah terpapar narkolema atau pornografi. Sebab untuk tipe-tipe pria hiper, berkelainan seks atau terpapar narkolema atau pornografi tentu akan jauh lebih banyak pikiran mesum (seks) di dalam otaknya. Pikiran-pikiran mesum inilah yang jika direalisasikan secara nyata justru seringkali akan mendatangkan masalah di ujungnya. 

Bahayanya, dengan kemajuan teknologi informasi dalam genggaman melalui sebuah smartphone, orang-orang yang berpikir mesum kini lebih mudah mencari sasaran atau target mesumnya. Fakta dan datanya juga tidak main-main, kasus-kasus pelecehan,  dan pemerkosaan melalui perkenalan di media sosial terutama yang menyasar usia anak dan remaja bahkan hingga berakhir pembunuhan terus mengalami peningkatan. 

Parahnya, seringkali pelaku menyebut bahwa perbuatannya dimulai dari tontonan-tontonan porno yang juga didapat dari media sosial. Belum lagi kasus-kasus pelecehan atau perkosaan yang dilakukan olah para oknum pengajar di dunia pendidikan formal dan pendidik nonformal, yang kasusnya terus terjadi di berbagai lokasi.

Hidup tanpa smartphone bagi sebagian besar orang barangkali tidak mungkin bisa dijalani. Tetapi ide hidup tanpa smartphone seharusnya diwajibkan bagi mereka yang senantiasa berpikir mesum di dalam otaknya. Sebab orang-orang yang berpikir mesum mempunyai potensi merusak masa depan generasi muda dan masa depan bangsa.  

Jadi berpikir mesum berarti menempatkan pikiran-pikiran kotor atau cabul berupa fantasi seksual terhadap tubuh dan kenikmatan lawan jenis dari berbagai usia dan beraneka macam gaya yang difantasikan di dalam otak, dan berpotensi direaliasikan dalam kehidupan nyata. Oleh karenanya, berpikir mesum adalah satu jenis berpikir yang wajib dihindari dan dimusnahkan dari pikiran-pikiran manusia.        

  

Referensi

https://bangka.tribunnews.com/2024/08/11/sosok-3-wanita-bergantian-masuk-kamar-hotel-bertemu-abdul-ghani-ada-yang-1-hingga-2-jam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun