Dari sebuah ruang stensil digital yang menunjukkan adanya interaksi dialog mengandung topik stensilan, diperoleh informasi tentang seorang wanita yang mengalami kondisi kelainan seks atau penyimpangan seks sejak masa remaja.Â
Ia mengaku sebagai seorang lesbian. Wanita dengan perawakan gemoy itu mengatakan bahwa pada masanya ia kesulitan untuk menemukan pasangan yang sesuai dengan hasratnya. Dulu ia hanya mengenal cewek tomboi untuk bisa menduga bahwa seseorang mempunyai hasrat yang sama. Di ruang itu ia memperkenalkan diri dengan nama Miska.Â
Tetapi seiring ditemukannya teknologi informasi berbasis internet yang menghadirkan dunia digital, Miska layak mengucap satu pribahasa, "Pucuk dicinta ulam pun tiba", yang artinya mendapat sesuatu yang telah lama diharapkan atau lebih dari harapan.Â
Kini di ranah digital, melalui media platform digital atau platform media sosial, Miska dengan mudah bisa menemukan pasangan yang sesuai dengan hasratnya bahkan tanpa harus menduga-duga sebab terdapat berbagai komunitas, klub, forum, kelompok atau ruang-ruang yang di dalamnya berkumpul orang-orang dengan orientasi seksual yang sama.Â
Dari ruang-ruang itulah dengan gampang pula Miska bisa membedakan penyebutan untuk masing-masing peran dalam konteks gender. Sehingga ia tak lagi sekadar mengenal penyebutan cewek tomboi untuk mengetahui bahwa orang-orang yang ditemuinya, satu circle dengannya, melainkan sudah mengenal istilah yang lebih jelas untuk disebut dan dibedakan.Â
Istilah yang sudah mulai digunakan oleh Miska dalam berhubungan dengan sesamanya. Yaitu butchy atau buci, istilah ini digunakan untuk wanita dalam kategori memiliki sosok maskulin dengan ciri-ciri berpenampilan layaknya seorang pria, berperan sebagai pria. Femme, istilah yang digunakan dalam hubungan lesbian untuk wanita dalam kategori memiliki sosok feminin berpenampilan layaknya seorang wanita pada umumnya. Andro istilah dalam kategori sosok wanita yang bisa keduanya. Maksudnya bisa menjadi andro butchy atau andro femme.Â
Cerita Miska di ruang stensil adalah satu dari sekian juta cerita lainnya dengan kesulitan yang sama pada awalnya, dalam menemukan pasangan berkelainan seksual. Kesulitan yang berbatas dengan norma kebaikan, adat lokal, moral, agama, dan hukum formal, yang kemudian berupaya ditahan, disembunyikan dan diendapkan di akalbudi dalam kategori virus akalbudi.Â
Cerita-cerita dalam hasrat yang belum terlampiaskan sempurna dan terendap di akalbudi adalah proses terbentuknya bagian dari kapasitas akalbudi yang masuk dalam kategori virus akalbudi, dan selanjutnya disebut 'klip'.
Proses pertemuan antara klip satu dan klip lainnya di ranah digital melalui platform digital atau media sosial  selanjutnya dapat disebut sebagai 'klop'.Â
Terbentuknya 'klip' atas keinginan atau hasrat Miska yang belum terlampiaskan sempurna, selain menjadi salah satu fenomena klipklop, sekaligus menunjukkan bahwa ia sedang berperilaku baberdos (bangga berbuat dosa). Lalu apa yang dimaksud dengan klipklop?Â