Kunjungan saya sempat mengejutkan keduanya lantaran akhirnya saya mewujudkan kata-kata bahwa kelak suatu hari ingin main ke tempat tinggal keduanya, yang bagi mereka tak mungkin. Ketika tiba di halaman rumahnya, saya disambut udara yang segar dan benar-benar sejuk. Sangat jauh bila dibandingkan dengan udara Jakarta yang sudah terkontaminasi berbagai polutan.Â
Di halaman rumah mereka yang masih asri dan terbentang kebun yang luas ke sisi timur, saya memerhatikan terdapat berbagai macam tumbuhan, termasuk tumbuhan berbuah. Dua di antara tumbuhan buah yang tampak jelas ada di halaman rumah itu adalah buah durian dan alpukat. Buah durian sepertinya belum masuk pada musimnya sehingga yang tampak di pohon-pohon di kebun itu hanya segelintir buah yang masih pentil. Sementara buah alpukat terlihat rimbun memenuhi cabang-cabang pohon dan berlomba dengan daunnya. Fisik buahnya juga menunjukkan siap panen, sudah tampak besar, ranum dan matang.Â
Kemudian entah bagaimana suami-istri yang saya panggil Pakde dan Bude itu seolah dapat menduga keinginan saya, selepas masuk ke ruang tamu dan dipersilahkan duduk untuk beristirahat, Pakde melangkah keluar rumah dan Bude beranjak ke bagian dalam rumah. Selang sekira lima belas menit Bude kembali dengan segelas teh hangat dan cemilan. Lima menit kemudian Pakde menyusul dengan menenteng 2 buah durian di tangannya.Â
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Buah durian matang di pohon yang didapat dari kebun milik sanak keluarga Pakde dan Bude itu saya santap. Lembut, manis dan lezatnya luar biasa. Meski saya hanya sanggup menyantap dua juring, itu sudah cukup memuaskan dan menyenangkan.Â
Sore menjelang malamnya saya disuguhi buah alpukat matang di pohon. Saya tidak sempat menanyakan itu jenis buah alpukat apa, tapi saya menduga itulah yang disebut-sebut sebagai alpukat mentega. Kulit buahnya hijau mengilap, tekstrunya lembut, mulus dan lunak, tanpa serat-serat apalagi ulat, dan rasanya sungguh lezat. Esok harinya menjelang pergi dari sana, say adibekali sekira 10 buah alpukat yang besar-besar dan pisang.Â
Kesimpulan dari pengalaman yang saya dapat untuk mendapatkan buah matang dan lezat, khususnya buah alpukat yang matang dan lezat cara yang paling tepat untuk mengetahui dan merasakannya agar tidak sering kecele adalah dengan menemukan atau mendapatkan buah alpukat yang matang atau ranum di pohon. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H