Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Siapa Tidak Pernah Kecele Buah Alpukat? Matang di Pohon Cara Paling Tepat

16 Juli 2024   16:15 Diperbarui: 16 Juli 2024   16:36 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: FREEPIK/JCOMP/KOMPAS.COM

Memilih buah alpukat yang mempunyai isi daging buah bagus, lembut, mulus, tanpa serat, tidak berulat dan matang, ternyata mudah-mudah susah. Tampak mudah bila berpatokan pada petunjuk, tip, saran, cara, rahasia atau apapun yang merujuk pada teori memilih buah alpukat. Tetapi pada praktiknya ternyata susah alias tidak mudah. 

Berbagai teori memilih buah, khususnya petunjuk, tip, saran, cara atau rahasia memilih buah alpukat yang bagus, matang dan lezat sekarang ini mudah ditemukan melalui media daring. Sejumlah teori itu mengarahkan agar dalam memilih buah alpukat harus berpatokan pada warna kulit alpukat, tekstur buah, mencabut bagian batang di buah alpukat, periksa berat buah, perhatikan bentuk buah, cek kondisi biji dan hindari bintik-bintik hitan atau kering di kulit buah. Sekilas membaca teorinya memang tampak mudah. Apakah praktiknya semudah itu?  

Salah satu buyarnya teori yang sudah diketahui oleh calon pembeli dalam memilih alpukat matang dan lezat saat coba menerapkannya adalah informasi yang datang dari sejumlah pedagang buah alpukat di lokasi jual beli, yang tanpa disadari dapat memengaruhi pengetahuan tentang petunjuk, trip, saran, cara atau rahasia memilih buah alpukat. 

Banyak di antara para pedadang buah yang berupaya mempromosikan alpukat dagangannya sebagai alpukat mentega, yaitu jenis alpukat yang dapat dipastikan mempunyai daging buah dengan jaminan bagus, matang dan rasa yang lezat, juga dengan penawaran harga yang lebih murah dari harga selayaknya. Selain itu, seringkali pembeli juga terpedaya oleh informasi kematangan buah yang bisa didapat sempurna dalam waktu satu, dua hingga tiga hari dari buah alpukat yang warna kulitnya masih hijau muda dengan tekstur masih terasa keras. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, saya kerap kecele ketika memilih buah alpukat yang sudah dibeli. Baik saat membeli di pasar tradisional, di pedagang buah kaki lima maupun di pasar modern semacam supermarket, saya suka kecele saat menentukan pilihan terkait harga buah atau rasa dan kematangan buah. 

Secara keseluruhan dari pengalaman pembelian buah di pedagang kaki lima, siapa tidak pernah kecele harga yang dipajang pedagang di lapaknya? Siapa tidak pernah kecele dengan tampilan salah satu buah yang sengaja dipotong atau dikupas oleh pedagang untuk memperlihatkan daging buah kepada para calon pembeli yang lewat sebagai daya tarik?

Baca juga: Apa itu Spatles?

Beberapa kali saya kecele pada harga yang terpasang di mobil mini pick up pedagang buah di pinggir jalan. Karena ternyata, harga murah yang dipajang hanya untuk buah tertentu saja dengan kecenderungan ukuran yang lebih kecil dari buah lain, lebih muda, rasa masam, lebih mendekati busuk bahkan ada yang busuk, kondisi buah potongan atau bukan buah utuh. 

Di lain waktu saya kecele dalam memilih buah alpukat yang ditawarkan oleh pedagang kaki lima di pasar tradisional. Dengan promosi meyakinkan bahwa buah alpukat yang dijual berjenis alpukat mentega, yang semakin diyakinkan oleh tampilan buah alpukat yang sudah dipotong atau dikupas untuk tester atau dapat dicoba langsung oleh pembeli, tetapi realitanya begitu tiba di rumah saat akan disantap, buah alpukat tidak sesuai harapan.

Sementara di lain lokasi seperti supermarket, ketika membeli buah alpukat dengan harga yang terbilang mahal bagi isi kantong, buah alpukat yang tersedia entah mengapa senantiasa belum matang atau bertekstur keras. Saat dikonfirmasi ke karyawan supermarket, umumnya akan dijawab dengan informasi buah alpukat dengan kondisi seperti itu satu sampai tiga hari akan matang dan bisa dikonsumsi. Tapi dari apa yang saya alami tidak selalu begitu sebab pernah sampai satu minggu tekstur buah alpukat baru terasa lunak dan itupun dengan kematangan yang tidak sempurna atau ada pembusukan di sebagian sisi buah alpukat.    

Berdasarkan pengalaman-pengalaman kecele dalam memilih dan mematangkan buah alpukat, sebuah pengalaman menyenangkan dan sesuai harapan akan buah alpukat pernah saya rasakan. Kala itu sekira tahun 2017 saya berkunjung ke rumah seseorang yang sempat kontrak di rumah orangtua di jakarta. Orang yang saya kunjungi adalah suami-isteri yang telah kembali ke kampung halaman dan tidak berniat merantau ke Jakarta lagi. Keduanya menetap di dekat Rawa Pening-Semarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun