Kemarin pagi saya tak sengaja melihat, membuka dan menonton sebuah konten. Saya terbengong-bengong menyaksikan apa yang tersaji di dalamnya.Â
Saya bertanya, apakah konten itu terjadi secara alami begitu saja? Jangan-jangan hanya buatan agar cepat viral! Bukankah apapun dapat dilakukan oleh para topper di gererasi topping supaya dirinya bergegas berada di puncak?Â
Namun ketika diamati lagi secara seksama, sepertinya konten yang dibuat terjadi alami. Direkam tanpa sepengetahuan tokoh wanita yang tampak marah-marah pada seorang kasir di salah satu mini market.Â
Konten berupa video singkat itu menyajikan seorang wanita yang tiba-tiba mengeluarkan kalimat-kalimat dengan nada membentak yang bunyinya antara lain, "Kalau memang tidak bisa dingin tolong kembalikan uang saya! ", dan kalimat bentakan lain yang membuat netizen ikut terpancing dan memberikan reaksi hingga video tersebut sepertinya viral.Â
Rupanya, kemarahan wanita dalam video bermula pada susu UHT ukuran 1 liter yang dibelinya tidak dingin. Kemudian terdengar samar, kasir  berupaya menjelaskan bahwa jenis susu UHT 1 liter memang tidak pernah dijual dingin, didinginkan atau diletakkan di dalam freezer.Â
Setelah menonton video, ternyata banyak netizen yang kemudian membuat konten video parodi terkait peristiwa itu. Juga banyak konten tulisan tentang susu UHT, yang intinya hendak memaparkan bahwa untuk jenis susu UHT memang tak perlu dingin selama kemasan masih tertutup rapat.Â
Dari peristiwa viral itu, sesungguhnya konsumen atau pembeli apapun segala jenis makanan atau minuman baik kondisi segar, olahan bahkan yang dikemas dengan cara diawetkan, seharusnya telah memiliki bekal pengetahuan dasar tentang mekanisme penyimpanan, pengawetan, pengemasan, kandungan, dan daya tahan makanan maupun minuman dapat dikonsumsi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.Â
Setidaknya, konsumen atau pembeli dapat mencari tahu terlebih dulu saat hendak membeli produk makanan maupun minuman melalui kemasan suatu produk yang biasanya menyertakan informasi terkait  kandungan nilai gizi, komposisi kandungan bahan pembuat, logo halal, nomor perizinan, berat netto, barcode, deskripsi singkat produk, tanggal pembuatan dan tanggal kedaluwarsa atau informasi lainnya.Â
Berdasarkan informasi produk yang tertera pada salah satu sisi kemasan produk, konsumen atau pembeli diminta untuk membudayakan membaca. Sehingga apa yang dibutuhkan atau tidak diinginkan dari sebuah produk makanan atau minuman yang hendak dibeli dapat diketahui. Â
Berikut adalah informasi yang dapat diketahui dari sebuah kemasan produk yang tertera apabila konsumen atau pembeli apabila mau membacanya lebih dulu, yaitu antara lain terdiri dari: