Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Pentingnya Eduterior Ramah Anak dalam Konsep Desain Hunian

28 Juni 2024   18:46 Diperbarui: 28 Juni 2024   19:12 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memora House by Easton Urban Kapital (Dok.Easton Urban Kapital)/kompas.com

Dari sekian banyak konsep desain gaya hunian dalam dunia arsitektur terdapat gaya hunian yang kini sedang menjadi tren, yaitu konsep desain dengan gaya hunian Japandi. Konsep desain gaya hunian Japandi merupakan kombinasi dari konsep desain Japanese dan Scandinavian dengan kecenderungan penerapan konsep minimalis. 

Sah-sah saja saat seseorang mempunyai gaya hunian impian berkonsep desain gaya hunian Japandi atau gaya hunian lain, yang ingin diterapkan ke dalam hunian yang akan dibangun atau dibeli untuk dimiliki olehnya. Namun jangan sampai impian akan gaya hunian Japandi atau gaya hunian apapun yang ingin diwujudkan pada hunian miliknya, datang karena ikut-ikutan tren atau fomo (fear of missing out). Sebab dapat dipastikan bahwa segala sesuatu yang tidak hadir dari hati atau sekadar fomo tidak akan bertahan lama serta akan mudah dan cepat bosan.

Namun, yang sangat penting untuk diperhatikan dalam konsep desain gaya hunian apapun, terutama bagi keluarga yang berencana atau sudah memiliki anak adalah dihadirkannya konsep eduterior ramah anak. Eduterior adalah perancangan ruang interior dan eksterior pada suatu hunian yang menerapkan desain ruang yang mengandung muatan pendidikan atau akses aktivitas pembelajaran anak. 

Sedangkan ramah anak artinya mampu menjamin, memenuhi, dan menghargai hak-hak serta partisipasi anak, serta mampu memberikan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya sepanjang masa pertumbuhan dan perkembangannya di rumah

Dengan demikian, menghadirkan ruang berkonsep eduterior ramah anak ke dalam desain gaya hunian apapun, berarti merancang ruang dengan menerapkan desain yang dapat memberikan muatan pendidikan atau akses pembelajaran kepada anak sekaligus memberikan rasa aman, nyaman dan peduli terhadap masa pertumbuhan dan perkembangan anak di rumah. Tetapi bagaimana menerapkan konsep eduterior ke dalam sebuah hunian?

Mengacu pada pertumbuhan dan perkembangan anak, desain interior dan eksterior dengan konsep eduterior ramah anak, yang diterapkan ke dalam hunian adalah mendesain ruangan sedemikian rupa dengan permainan warna cat di dinding dan warna barang-barang furnitur; memasangan wall paper bergambar dan/atau menempatkan produk-produk berbentuk aksara, angka, hewan-hewan, beragam moda transportasi pada dinding dan ruang-ruang tertentu yang dianggap strategis bagi anak; dan/atau membuatkan ruang khusus bermain dan belajar dilengkapi berbagai mainan dan alat peraga, yang aksesnya mudah dilihat dan dijangkau anak, tentunya dengan produk-produk berbahan material yang tidak membahayakan serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak. Seberapa penting penerapan interior dan eksterior berkonsep eduterior di dalam hunian? 

Bagi orang tua yang berencana untuk memiliki atau sudah mempunyai anak, maka penerapan interior dan eksterior berkonsep eduterior ramah anak menjadi sangat penting untuk membantu dan dapat memberikan manfaat terhadap masa pertumbuhan dan perkembangan anak ke arah positif. Adapun hal yang dapat terbantu dan manfaat yang dapat diberikan oleh penerapan interior dan eksterior berkonsep eduterior ramah anak ke dalam hunian pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain:

1. Menciptakan ruang pendidikan bagi orang tua sebagai media untuk mengasuh, membimbing, membina dan mengarahkan anak-anaknya di dalam rumah. 

2. Membangkitkan respon panca indera anak terhadap apa yang dilihat, didengar, disentuh dan dirasa.

3. Mengembangkan aspek kognitif, fisik, motorik, sosial-emosional dan komunikasi-bahasa dengan lebih baik

4. Membangun hubungan pembiasaan komunikasi anak kepada orang tua melalui semua komponen eduterior ramah anak yang tersaji di dalam rumah.

5. Meningkatkan rasa aman orang tua dari kemungkinan anak-anak mendapatkan bahaya cedera atau luka dalam beraktivitas di dalam rumah.

6. Mengkondisikan ruang mudah dijangkau dalam pengawasan saling silang antar anggota keluarga yang tinggal seatap untuk menghindari segala perkara yang bisa membuat seorang anak dilecehkan, perlakuan kasar atau kekerasan, diskriminasi atau perlakuan buruk lainnya.

7. Menjalin keterikatan dan kepedulian di dalam keluarga.

8. Menjamin masa pertumbuhan dan perkembangan anak dalam keceriaan dan kebahagiaan lewat permainan-permainan edukatif yang dimulai dari rumah tinggal.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun