Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pesta Sepak Bola Dunia pada Sebuah Lemari Tua

28 Juni 2024   05:14 Diperbarui: 28 Juni 2024   05:29 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Brasil pada Piala Dunia 1986. Sumber : fifa.com

Bagi kakak saya, keempat stiker yang menggambarkan pesta sepak bola piala dunia di Meksiko 1986 pada lemari tua bukan sekadar gambar yang ditempel. Gambar-gambar itu memanifestasikan euforia, kesenangan, kegembiraan, kemeriahan, semangat, tekad, keinginan dan hal lainnya yang memberikan gairah, motivasi dan inspirasi pada dirinya untuk menjadi pemain sepak bola serta sekaligus harapan agar sepak bola Tanah Air suatu hari nanti bisa ikut berkompetisi di ajang piala dunia.   

Bukan hanya kakak saya, euforia, kesenangan, kegembiraan, kemeriahan, semangat, tekad, keinginan dan segenap kehebohan piala dunia dirasakan oleh sebagian besar orang-orang terutama pecinta sepak bola di seluruh penjuru dunia, termasuk bangsa Indonesia.

Kemeriahan dan kehebohan pesta sepak bola kala itu bisa dikatakan jauh lebih dahsyat dibanding pesta sepak bola pada masa sekarang adalah karena euforia, kesenangan, kegembiraan, semangat, tekad dan segenap kemeriahan dan kehebohan lainnya datang dari hati, dari kecintaan yang sungguh pada sepak bola. Tidak sekadar fomo atau ikut-ikutan. 

Bayangkan kekuatan ketok tular (worth of mouth) waktu itu mampu membuat banyak orang yang menyukai dan mencintai sepak bola bersama-sama euforia tanpa kekuatan media informasi. Menjadikan pesta sepak bola piala dunia 1986 sebagai topik bahasan di setiap tongkrongan di mana pun. Padahal akses untuk menyaksikan setiap pertandingan piala dunia secara langsung pada masa itu tidak mudah dilakukan. 

Jangankan dapat mengakses bebas sebuah pertandingan sepak bola melalui live streaming seperti sekarang, menyaksikan pertandingan langsung di layar televisi saja saat itu masih sangat terbatas aksesnya. Bagaimana tidak? Di Indonesia, satu-satunya media penyaji siaran langsung piala dunia kala itu hanya stasiun TVRI. Itu pun dengan catatan bahwa masyarakat yang memiliki televisi juga masih sangat terbatas. 

Kendati demikian, di tengah sulitnya akses tontonan siaran langsung piala dunia pada masa itu, ketertarikan, kemeriahan dan kehebohannya didukung oleh kecenderungan kecintaan yang luar biasa pada sepak bola. Sehingga meskipun tidak mudah menyaksikan setiap pertandingan secara langsung dan informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan piala dunia 1986 di Meksiko tidak tersaji aktual, masyarakat pecinta sepak bola kala itu tetap menunjukkan ketertarikan dan kemeriahan yang luar biasa.  


Bandingkan dengan pesta sepak bola yang diselenggarakan pada masa sekarang, ketika milyaran orang bisa dengan mudah mengakses pertandingan sepak bola secara live streaming di manapun keberadaannya lewat sentuhan jari, tapi faktanya kemudahan akses tersebut justru menjadikan pula terbukanya akses informasi lain yang dapat memecah konsentrasi minat banyak orang terhadap pesta sepak bola hingga mampu mengalihkan perhatian dari daya tarik dan kemeriahannya. Selain itu, ada kecenderungan fomo atau ikut-ikutan yang tidak didasari oleh hati atau kecintaan kala menyaksikan pertandingan sepak bola. 

Pesta sepak bola dunia pada sebuah lemari tua dalam kondisi dunia minim informasi aktual dan ketidakmudahan akses tontonan langsung ketika itu, menunjukkan betapa rasa suka dan cinta serta kekuatan ketok tular (worth of mouth) pada pesta sepak bola di masa lalu masih jauh lebih dahsyat daya tarik dan kemeriahannya. 

Pada akhirnya, bagi para pecinta sepak bola Tanah Air, apapun gelaran pestanya, yang diharapkan adalah timnas Indonesia bisa ikut berlaga di ajang Piala Dunia. Semoga saja semangat berpuluh-puluh tahun lamanya dapat terwujud di Piala Dunia 2026.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun