Dua, "Situ masih terbilang Walikota Solo, Bosku!", bila ada orang yang mengatakan bahwa seorang Walikota bukan siapa-siapa, rasanya orang tersebut perlu dicerahkan. Bagaimana tidak? Walikota itu salah satu jabatan prestise dan bergengsi di pemerintahan. Buktinya, kalimat penambahan 'pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah' pada putusan MK nomor 90, menunjukkan hendak menyatakan bahwa jabatan seorang Walikota tidak bisa dipandang setengah mata.
Tiga, "Situ pengusaha muda dengan segudang bisnis, Bosku!", dikutip dari beritausaha.com, sebelum menjadi politisi, Gibran dikenal sebagai pengusaha muda yang cukup sukses dengan sederet bisnis yang digelutinya. Mulai dari kuliner hingga startup. Beberapa bisnisnya antara lain bisnis kuliner Chili Pari, Markobar, Pasta Buntel, Goola, Mangkokku dan Siap Mas. Lalu ada bisnis startup aplikasi Madhang Indonesia dan Kerjaholic, bisnis konveksi jas hujan Tugas Negara Bos, dan bisnis bidang jasa iCOlor.
Tiga poin di atas menunjukkan Gibran Rakabuming Raka adalah siapa-siapa, sesuatu, punya nama atau populer, banyak aset, status kasta tinggi, identitas elegan bahkan punya kuasa. Tiga bulan lalu Gibran masih tetap anak Presiden Jokowi. Tiga bulan lalu, jabatannya sebagai Walikota Solo tetap akan masuk ke dalam sejarah Kota Solo. Tiga bulan lalu, jejak digital akan terus menyimpan posisinya sebagai pengusaha muda. Lantas di mana letaknya seorang Gibran bukan siapa-siapa? Â
Barangkali yang dimaksud bukan siapa-siapa bagi Gibran berkaitan dengan kompetensi, kapasitas kepolitikan dan kecerdasan wawasan yang seringkali dilabeli minus oleh publik, dan kemenangan hasil quick count telah membuktikan bahwa dirinya tidak seburuk prasangka publik. Tetapi apakah konteksnya relevan?
Biarlah para inspirator dan motivator yang menilai atau serahkan saja sepenuhnya pada penilaian publik dalam reportase pemilu 2024, yang pasti "Situ anak presiden Bosku!".Â
Â
Referensi
https://beritausaha.com/inspirasi-bisnis/bisnis-gibran-rakabuming-raka/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H