Mulai dari yang terdekat sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi sampai ke Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang dan Bali. Ujungnya tidak jauh, hanya lima langkah dari rumah. Anak tetangga.Â
Walaupun memiliki kesamaan maksud yang belum tentu sama tujuan, pacar lima langkah dan jodoh lima langkah mempunyai perbedaan proses, prinsip dan konsep.Â
Pacaran bisa memunculkan banyak istilah atau ungkapan atas akibat yang ditimbulkan darinya seperti tunangan, akhirnya nikah, jodoh juga, termasuk benci, sakit hati, dendam, mantan, menjaga jodoh orang lain atau lain sebagainya.
Mencari pasangan atau jodoh tanpa pacaran juga dapat menimbulkan istilah atau ungkapan yang setara seperti meminang, khitbah, ta'aruf, jodoh atau rasa sakit.Â
Perbedaan mencolok dalam mencari jodoh adalah sakit hati yang dapat diminimalisir karena tidak adanya ikatan emosional sebelumnya, tidak ada janji atau komitmen, tidak ada khianat atau meninggalkan jejak fisik dibandingkan pacaran. Â Â
Karenanya, saya tak perlu menjalin kasih atau pacaran untuk jodoh yang saya temukan. Sebab memang tujuan saya mencari pasangan adalah untuk menikah.Â
Terlebih di usia saya yang saat itu terbilang sudah sangat terlambat menikah. Dan bagi saya 'jodoh lima langkah' sungguh-sungguh karunia dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sangat berbeda dengan kisah 'pacar lima langkah'.Â
Tetapi dalam kisah saya, konteks memilih 'pacar lima langkah' atau 'jodoh lima langkah' ada di tangan istri saya.Â
Kala itu istri saya sudah punya pacar, kalau dihitung-hitung jarak dari batas dinding rumah orang tuanya ke batas dinding rumah orang tua pacarnya tanpa penghalang bolehlah dikatakan berjarak lima langkah. Hubungan keduanya pun sudah berjalan empat tahunan.Â
Hubungan keduanya berlangsung long distance sejak pacarnya bekerja di luar kota. Istri saya pun ketika itu bekerja di Jakarta dan tinggal di rumah kakeknya, yang jaraknya lima langkah dari rumah saya.Â
Lalu karena sesuatu dan lain hal, yang saya nilai sebagai cara Allah Subhanahu Wa Ta'ala mempertemukan jodoh. Istri saya yang adalah adik dari teman kakak saya, yang dulunya tinggal di rumah kakeknya, memilih saya sebagai pasangan hidupnya.