Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Itu Brumator? Dan Perbedaannya dengan Sosok 'Low Profile'

21 November 2023   12:48 Diperbarui: 21 November 2023   12:57 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Brumator. Sumber gambar: Deror Avi/Kompas.com

Seorang ayah di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok, diberitakan dilarikan ke rumah sakit setelah digigit ular beracun dari anggur ular yang dibelinya setahun lalu.

Informasi berita daring lainnya menyebutkan bahwa ayah tersebut telah menyimpan tiga ular berbisa dalam toples anggur untuk menyembuhkan penyakit kronis puteranya.

Dalam konteks tradisional, anggur ular yang diawetkan diyakini sebagai produk alami untuk pengobatan guna menghilangkan rasa sakit seperti rematik, radang sendi, flu, penyembuhan rambut rontok, rabun jauh dan lainnya. 

Tetapi setahun setelahnya, ketika sang ayah membuka toples anggur dan hendak memberikan pengobatan pada anaknya, ketiga ular ternyata masih hidup dan mematuknya. Ayah tersebut lalu segera dilarikan ke rumah sakit, mendapatkan perawatan dan beruntung selamat. Mengapa ular masih hidup setelah satu tahun berada di dalam toples anggur?

Menurut informasi yang juga didapat dari daring, bahwa penjelasan yang paling memungkinkan adalah karena masih adanya celah udara yang masuk ke dalam toples dan disebakan oleh salah satu kemampuan adaptasi hewan terhadap perubahan lingkungan tempatnya hidup, dalam kejadian ini kemampuan adaptasi itu dimiliki oleh hewan reptil seperti ular yang disebut brumasi.

Brumasi merupakan dormansi musim dingin yang dilakukan oleh hewan berdarah dingin, hampir mirip dengan hibernasi pada mamalia. Brumasi artinya, menurunnya aktivitas hewan berdarah dingin (seperti reptil dan amfibi) pada saat suhu sangat dingin untuk dapat bertahan hidup.

Arti atau makna dan kejadian seorang ayah digigit ular beracun yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup pada saat suhu dingin atau brumasi kemudian menjadi asal-usul munculnya sosok brumator.

Bagi ular, bisa atau racun yang dimilikinya bermanfaat untuk melumpuhkan mangsa atau sebagai mekanisme pertahanan diri dari pemangsa lain. Maka bisa atau racun ular adalah senjata sekaligus kemampuan ular untuk membungkam musuh atau lawannya. Sedangkan brumasi adalah cara ular menyembunyikan kemampuan itu.

Dalam kasus kejadian ayah digigit ular beracun dari dalam toples anggur yang dibuka setelah dilakukan fermentasi atas cairan anggur yang biasanya terbuat dari anggur beras atau gandum yang kemudian di ekstrak dengan racun ular, yang diantaranya memasukkan ular beracun dalam keadaan hidup, menunjukkan bahwa proses ular menyembunyikan kemampuannya untuk menyerang musuh atau lawan yang dalam kasus tersebut adalah ayah, berhasil dilakukan sang ular.  

Atas dasar itulah sosok brumator dihadirkan dan diartikan sebagai orang yang menyembunyikan kemampuan baik kecerdasan, keterampilan atau keahlian, kekuasaan, jabatan, profesi, harta kekayaan, kelebihan sifat tertentu atau apapun yang dimiliki untuk sementara waktu atau dalam waktu tertentu karena suatu alasan. Apa bedanya brumator dengan low profile? 

Low profile kerap dideskripsikan untuk orang yang berperilaku dan bersikap rendah hati dan tidak menampakkan atau menyombongkan kelebihan kemampuannya di depan umum. Orang yang low profile cenderung tidak menganggap kelebihan kemampuan yang dimilikinya sebagai sesuatu yang istimewa sebab ia hanya berorientasi pada kebermanfaatannya di dunia tanpa berharap apresiasi orang lain.

Tetapi orang-orang di sekeliling atau yang berada di dekat seorang low profile, tahu bahwa sosok low profile memiliki kelebihan kemampuan.

Sedangkan sosok brumator adalah orang yang berupaya menyembunyikan kelebihan kemampuannya untuk sementara waktu atau dalam jangka waktu lama untuk alasan tertentu yang suatu saat ditunjukkan secara tiba-tiba untuk membungkam kesombongan orang lain, yang bahkan kesombongan tersebut seringkali dibangun atas dasar kepura-puraan.

Maka dalam konteks interaksi sosial digital di era generasi topping seperti sekarang, sosok brumator lebih dibutuhkan ketimbang sosok low profile. 

Walaupun demikian, sosok brumator tidak diperuntukkan bagi konten kreator dengan konten prank yang secara konsisten membuat konten-konten bertema prank. Sebab upaya penyembunyian kelebihan kemampuan untuk sementara waktu yang dilakukannya dan secara tiba-tiba ditunjukkan untuk membungkam kesombongan orang lain sangat cenderung dibuat-buat. Sehingga perlakuan itu justru memberi kesan merendahkan atau mempermalukan orang lain di ranah publik.

Beberapa waktu lalu ada sebuah kasus yang ramai jadi bahan perbincangan warganet terkait review jujur sebuah akun food vlogger terhadap menu makanan dan pelayanan sebuah warung makan, yang akhirnya berujung pelaporan pencemaran nama baik.

Pada awalnya, akun food vlogger dengan nama codeblue dikenal oleh warganet sebagai sosok yang seringkali memberi komentar atau kritik pedas jika memang tidak masuk kategori memberi masukan atau kritik membangun.

Akun codeblue juga dikenal tidak pernah menunjukkan wajah atau jati dirinya dan kabarnya meskipun sudah memiliki banyak pengikut, codeblue tidak menerima endorse sehingga informasi ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa codeblue selalu mereview jujur terhadap warung makan kaki lima, menengah maupun restoran berbintang.

Artinya, jika benar codeblue melakukan review berdasarkan objektivitas tinggi tanpa intervensi atau pengaruh siapapun dengan tidak menampakkan wajah dan identitas dirinya, sosok di balik codeblue bisa dikategorikan sebagai seorang low profile.

Sampai kemudian kasus perseteruan akun codeblue dengan seorang food vlogger lainnya mengemuka di jagat maya, sosok yang akhirnya dibongkar dan menampakkan diri  ke publik bernama William Anderson kabarnya telah melaporkan seterunya atas pencemaran nama baik.

Sejak saat itu, wajah, penampilan dan identitas di balik sosok akun codeblue mulai terungkap dan dikenal pubik. Kasus tersebut pun sekaligus menjawab rasa penasaran publik akan siapa pemilik akun yang selama ini dikenal sebagai food vlogger dengan review jujur dengan komentar atau kritik pedasnya.

Bila akun codeblue bisa masuk kategori sosok low profile sesaat sebelum wajah, penampilan dan identitas dirinya terungkap ke publik, apakah William Anderson juga dapat disebut sebagai sosok brumator ketika dirinya tiba-tiba melaporkan orang yang dinilai melakukan doxing atau pencemaran nama baik di kasus perseteruan itu?  

Referensi

Nuranisa, Arini. 2022. "Masih Hidup Usai Direndam 1 Tahun, Ular Ini Patuk Pria Saat Toples Dibuka", https://www.liputan6.com/hot/read/4914233/masih-hidup-usai-direndam-1-tahun-ular-ini-patuk-pria-saat-toples-dibuka?page=2, diakses pada tanggal 20 November 2023.

Nurul, Silmi Utami. 2022. "Brumasi pada Hewan: Pengertian, Proses dan Contohnya", https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/06/080000769/brumasi-pada-hewan--pengertian-proses-dan-contohnya, diakses pada tanggal 20 November 202

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun